Internasional
Korsel, AS, dan Jepang Identifikasi Korut Dalang dari Pencurian Kripto Senilai 659 Juta Dolar
Dalam peretasan tersebut, Korea Utara berhasil mencuri sekitar $235 juta dari bursa bitcoin WazirX di India, $50 juta dari Radiant Capital, dan sekita
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM- Korea Utara dilaporkan mencuri aset kripto senilai sekitar $659 juta pada tahun 2024 melalui sejumlah peretasan.
Dilansir dari kantor berita Yonhap News pada Selasa (14/1/2025), pencurian ini dilakukan untuk mendanai program senjata terlarang negara tersebut, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang pada Selasa (14/1/2025).
Ini adalah pertama kalinya ketiga negara tersebut bersama-sama mengungkapkan publik tentang pencurian aset kripto yang dilakukan oleh kelompok peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara.
Dalam peretasan tersebut, Korea Utara berhasil mencuri sekitar $235 juta dari bursa bitcoin WazirX di India, $50 juta dari Radiant Capital, dan sekitar $374 juta dari bursa kripto DMM Bitcoin, Upbit, dan Rain Management.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa kelompok peretas, seperti Grup Lazarus, yang terkait dengan Korea Utara, telah dikenakan sanksi oleh ketiga negara.
Korea Utara dikenal menggunakan serangan siber untuk menyebarkan malware, yang berujung pada pencurian aset kripto.
Aktivitas ini merupakan bagian dari pola perilaku berbahaya di dunia maya yang terus berkembang.
Ketiga negara tersebut memberikan peringatan kepada sektor teknologi blockchain dan menyarankan agar perusahaan-perusahaan terkait memperhatikan ancaman ini.
Mereka menekankan pentingnya langkah-langkah antiancaman siber dan berhati-hati agar tidak secara tidak sengaja merekrut pekerja TI dari Korea Utara.
Pernyataan tersebut juga menegaskan komitmen bersama untuk menghentikan Korea Utara dalam memperoleh pendanaan ilegal untuk program senjata nuklir dan rudal balistik mereka.
Ketiga negara tersebut memberi saran kepada sektor swasta untuk meninjau secara menyeluruh nasihat yang dikeluarkan oleh otoritas mereka agar dapat memberikan informasi yang lebih baik mengenai langkah-langkah antiancaman siber dan mengurangi risiko perekrutan pekerja TI Korea Utara secara tidak sengaja.
Ketiga negara juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama guna melawan aktivitas siber jahat dan perolehan pendapatan gelap Korea Utara.(*)
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.