Haba Unimal

Mahasiswa Unimal KKN PPM Kelompok 10 Sinergi Bersama KWT Tentang Pemupukan Berkala

"Kami sangat terbantu dengan hadirnya mahasiswa KKN ini. Mereka tidak sekedar membantu secara fisik, tapi juga berbagi pengetahuan

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: IKL
Dok Unimal
Mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) turut berkontribusi dalam kegiatan pertanian bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Muara dua, Lhokseumawe, Senin (13/1/2025). 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) turut berkontribusi dalam kegiatan pertanian bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Muara dua, Lhokseumawe, Senin (13/1/2025).

Kelompok 10 tersebut terlibat aktif dalam berbagai tahapan kegiatan pertanian.

Para mahasiswa KKN membantu anggota KWT mulai dari proses penanaman bibit sayuran, pemupukan berkala, hingga pemanenan hasil pertanian. 

Keterlibatan mereka tidak hanya memberikan tambahan tenaga kerja, tetapi juga membawa perspektif baru dalam teknik pertanian modern yang mereka pelajari di bangku kuliah.

"Kami sangat terbantu dengan hadirnya mahasiswa KKN ini. Mereka tidak sekedar membantu secara fisik, tapi juga berbagi pengetahuan tentang cara bertani yang lebih efisien," kata,ketua KWT Syifa.

Kepala Desa Meunasah Manyang, Mahdi, menyambut baik inisiatif mahasiswa KKN PPM. 

"Kolaborasi seperti ini sangat bermanfaat. Mahasiswa mendapat pengalaman langsung di lapangan, sementara kelompok tani kita mendapat bantuan dan pengetahuan baru," jelas Mahdi.

Sementara itu, Dosen pembimbing lapangan, Syarifuddin ST, MT, IPM, menekankan pentingnya program ini sebagai dari pengabdian masyarakat.  

"Selain memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengelola pertanian, program ini juga membantu meningkatkan kualitas pertanian di desa," tambah Syarifuddin.

Ketua kelompok 10 KKN PPM, Fenda, mengatakan, selama program berlangsung, mahasiswa KKN membantu mengelola lahan yang ditanami berbagai jenis sayuran seperti kangkung, terong, tomat dan bunga kol. 

"Pengalaman ini sangat berharga bagi kami. Kami belajar banyak dari para petani tentang kearifan lokal dalam bertani, sambil berkesempatan berbagi ilmu yang kami miliki," tutup Fenda.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved