Bocah SD di Jember Tak Sadarkan Diri usai Pesta Miras, Minum Paling Banyak, Penjual Jadi Tersangka

Polisi mengungkap fakta kasus video viral bocah SD di Jember, Jawa Timur, yang pesta minuman keras (miras) hingga tergeletak tak sadarkan diri.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap Layar Video
Viral video remaja tempelkan kakinya di atas perut bocah SD di Kabupaten Jember. 

SERAMBINEWS.COM - Bocah SD teler setelah pesta miras terjadi di Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro.

Polisi mengungkap fakta kasus video viral bocah SD di Jember, Jawa Timur, yang pesta minuman keras (miras) hingga tergeletak tak sadarkan diri.

Viral video sejumlah remaja tampak menekan perut bocah SD kelas 6 di Jember dengan menggunakan kaki.

Video viral berdurasi 45 detik itu menunjukkan seorang bocah laki-laki umur 12 tahun yang tergeletak tak sadarkan diri di lapangan Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro.

 Dalam video terlihat seorang remaja tubuhnya berukuran lebih besar dari korban beberapa kali menempelkan kakinya di perut sang bocah SD.

Menanggapi kejadian itu, Kapolsek Semboro Iptu Andreas Suryo Rubedo pun memaparkan fakta soal kasus bocah SD mabuk miras di Jember ini.

"Karena korban tidak sadarkan diri, maka dilakukanlah upaya menyadarkan diri oleh temannya dengan cara menekan perut korban dengan cara menempelkan kaki ke perut," ungkap Andreas saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (21/1/2025) dilansir dari Surya.co.id.

Melihat aksi yang dilakukan dalam video viral itu, publik mengira remaja itu melakukan kekerasan fisik terhadap bocah SD. Padahal mereka berupaya menolong korban.

Disebutkan bahwa, bocah SD yang tergeletak itu menenggak miras paling banyak.

Baca juga: Dugaan Pesta Miras hingga Balap Liar Masuk WA Curhat Kapolresta Banda Aceh, Ini Aduan Sepekan

 
Andreas menjelaskan bahwa saat itu sebenarnya sudah keluar cairan alkohol dari tubuh korban. Tetapi bocah SD tersebut masih teler dan terpengaruh minuman keras.

"Untuk mengeluarkan cairan minuman keras dari dalam perutnya. Jadi seperti itu," sebut Andreas.

"Karena kondisi mau malam, akhirnya para remaja ini membawa korban pulang, tetapi tidak sampai di rumahnya, takut ketahuan orangtuanya," lanjutnya.

Akhirnya, kata dia, remaja berusia 14, 15 dan 16 tahunan ini membawa bocah SD ini di saluran irigasi dekat rumah korban kawasan Dusun Pondokrampal, Desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro.

"Untuk dimandikan, ketika korban sedang dimandikan. Orang tuanya mengetahui putranya berada di sebelah rumahnya tepatnya di saluran irigasi,"  ujar Andreas.

Kemudian ibu korban langsung menolong putranya di saluran irigasi ini. Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Semboro.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved