Internasional
LinkedIn Hadapi Gugatan Hukum Atas Dugaan Penggunaan Data Planggan Untuk Melatih Model AI
Sebelumnya pada bulan November 2024, penyelidikan Senat Australia menuduh raksasa teknologi seperti Amazon, Google, dan Meta mengeksploitasi data Aust
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - LinkedIn tengah dalam masalah hukum akibat gugatan hukum yang diajukan oleh pelanggan premiumnya sendiri.
Perusahaan tersebut menghadapi tuduhan telah membagikan data pribadi pelanggan dengan pihak ketiga untuk melatih model bahasa besar (LLM) tanpa persetujuan mereka, menurut laporan Reuters .
Bahkan , pelanggan premium menuduh bahwa perusahaan milik Microsoft tersebut juga membagikan pesan pribadi mereka untuk tujuan pelatihan model AI.
Gugatan ini diajukan di pengadilan federal yang berlokasi di San Jose, California.
Gugatan ini secara khusus mewakili pelanggan LinkedIn Premium yang telah mengirim atau menerima pesan InMail.
Fitur 'InMail' memungkinkan komunikasi langsung antara pengguna LinkedIn dan sering digunakan untuk jaringan atau penjangkauan profesional.
Gugatan ini berfokus pada kejadian berbagi data yang terjadi sebelum 18 September.
Tuduhan ini semakin penting karena, pada Januari 2025, LinkedIn memiliki lebih dari 175 juta pengguna premium di seluruh dunia.
Mengutip pengajuan kasus tersebut, laporan tersebut menunjukkan bahwa gugatan ini menuduh perusahaan media sosial tersebut secara diam-diam menerapkan pengaturan privasi pada Agustus 2024 yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol pembagian data pribadi mereka.
Setelah sebulan, LinkedIn juga memperbarui kebijakan privasinya untuk mengizinkan penggunaan data untuk melatih model AI.
Kemarahan di antara pelanggan premium meningkat karena LinkedIn menyediakan tautan “Pertanyaan yang Sering Diajukan” yang menjelaskan bahwa jika pengguna memilih untuk tidak ikut serta dalam pembagian data, hal tersebut tidak akan memengaruhi data pribadi apa pun yang telah digunakan untuk pelatihan AI di masa lalu.
Para penggugat menduga bahwa LinkedIn melanggar ketentuan perjanjiannya dengan pengguna, seperti kebijakan privasi atau perjanjian pengguna.
Mereka mengklaim bahwa LinkedIn terlibat dalam praktik bisnis yang dianggap tidak adil atau menipu menurut hukum negara bagian California.
Selain itu, gugatan tersebut meminta ganti rugi sebesar $1.000 per orang untuk setiap pelanggaran Undang-Undang Komunikasi Tersimpan federal, yang melindungi privasi komunikasi elektronik.
Berbicara tentang upaya LinkedIn dalam persaingan AI yang semakin ketat, perusahaan tersebut menambahkan beberapa fitur AI ke platform tersebut, termasuk pesan yang dihasilkan AI di LinkedIn Recruiter.
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.