Uswatun Khasanah Tewas Dimutilasi dalam Koper di Ngawi, Kerja Jadi Sales Kosmetik, Tinggalkan 2 Anak
Perempuan tersebut bernama lengkap Uswatun Khasanah, warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
SERAMBINEWS.COM - Terungkap identitas mayat termutilasi dalam koper merah yang ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).
Perempuan tersebut bernama lengkap Uswatun Khasanah, warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Sehari-harinya bekerja sebagai sales kosmetik dan tinggal dengan mengontrak rumah di Tulungagung.
Uswatun Khasanah lahir di Blitar pada 25 April 1995 dengan status pernikahan cerai hidup dan beragama Islam dan sehari-harinya bekerja di Tulungagung, yang merupakan tetangga Kabupaten Blitar.
Almarhumah memiliki tinggi badan 152 cm dan warna kulit kuning langsat mengarah ke putih.
Almarhum Uswatun Khasanah memiliki 2 anak dan sehari-harinya diasuh oleh keluarganya di Garum. Ibu Uswatun Khasanah menikah lagi.
Pihak keluarga telah mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Seoroto, Ngawi, Jumat (24/1/2025).
"Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya 90 persen cocok," kata ayah tiri korban, Hendi Suprapto, dilansir SuryaMalang.com.
Korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu diketahui telah bercerai dari suaminya.
Keluarga mengenali korban dari aksesoris mewah yang ditemukan bersamaan dengan temuan mayat korban.
Adapun aksesoris yang ditemukan di antaranya rok warna hitam, sandal merek Dior, selimut bermotif lurik atau garis-garis, dan koper merah jambu merek Reindeer.
Ditemukan juga tindik berwarna perak atau emas putih di bagian pusar atas, serta tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat korban.
"Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut. Korban selama ini kerja di Tuluangagung," terangnya.
Hendi menuturkan korban meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025), tetapi setelahnya korban tak bisa dihubungi.
"Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar dari pihak kepolisian," terangnya.
Keluarga korban, Ana Yuliani (29), mengatakan korban meninggalkan 2 anak yang berusia 7 dan 10 tahun.
Menurut Ana, korban sudah lama bercerai dengan suaminya.
"Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat lalu, basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor," ungkapnya.
Ana menjelaskan korban sempat berpamitan pergi ke luar kota, tetapi tidak menyebutkan kota mana yang hendak ia kunjungi.
Baca juga: Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Uswatun Khasanah Janda Dua Anak
Polisi Sita Sejumlah Bukti
Menurut Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, pihaknya mengamankan sejumlah barang yang diduga milik almarhumah di dalam koper merah berisi jasad wanita korban mutilasi tersebut.
Diantaranya, berupa gelang tali warna hitam dengan lingkaran menyerupai emas, tali kuncir rambut, dan rok warna hitam ukuran L di tubuh korban, sepasang sandal merek Chungkus berpola Dior, selimut bermotif lurik garis-garis.
Koper berwarna merah yang digunakan pelaku membuang jasad korban bermerk Reindit dan adaa juga koper merah jambu merek Reindit.
Polisi juga mengamankan tali sumbu warna putih yang digunakan pelaku untuk mengikat kaki dan tangan korban.
Polisi juga menemukan tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat kedua tangan korban.
Kediaman Orangtua Korban Mutilasi Ramai Didatangi Pelayat
Kediaman ibu kandung Uswatun Khasanah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, hari ini ramai para pelayat.
Anggota Polsek Garum Polres Blitar juga datang ke rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Sedang ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban.
"Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar," kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025).
Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Penampakan paket yang berisi koper muat berbagai benda mencurigakan di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) (TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI)
"Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan mengontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum," ujarnya.
Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar.
"Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini," katanya.
Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," katanya.
Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban.
Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum.
"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," ujarnya.
Kasi Humas Polres Blitar IPDA Putut Siswahyudi, mengatakan, keluarga telah memastikan identitas korban mutilasi memang anak mereka.
Jenazah Uswatun Khasanah akan dimakamkan di TPU Sidodadi Garum Blitar.
Baca juga: Geger Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi, Kondisi Telanjang Dibungkus Selimut, Diduga Korban Mutilasi
Kronologi Penemuan Mayat Korban
Sebelumnya, mayat korban ditemukan oleh seorang warga yang melintas hendak membuang sampah,
Saat itu saksi melihat ada paket besar berwarna hitam terbungkus rapi di sekolan.
Karena curiga, saksi lantas membuka paket tersebut yang ternyata berisi koper merah.
Saksi kemudian mengintip koper dan menemukan adanya kejanggalan.
"Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali," kata Kepala Desa Dadadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.
Setelah melihat isi koper, warga tersebut melaporkannya kepada Pemerintah Desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Dari hasil autopsi terungkap penyebab kematian korban karena kehabisan napas.
"Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Joshua menduga korban mengalami kekerasan sebelum tewas termutilasi.
Hal itu terlihat dari resapan darah yang ditemukan di sekujur tubuh korban.
Ia juga menduga korban dimutilasi di luar Kabupaten Ngawi.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi itu Perempuan Cantik Blitar, Keluarga Kenali Aksesorisnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandal Dior Jadi Petunjuk Terungkapnya Identitas Mayat dalam Koper Merah, Ibu 2 Anak Asal Blitar, https://www.tribunnews.com/regional/2025/01/24/sandal-dior-jadi-petunjuk-terungkapnya-identitas-mayat-dalam-koper-merah-ibu-2-anak-asal-blitar?page=all.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
Remaja Pria di Pidie Aceh Dipaksa Layani Nafsu Pria Dewasa, Ancaman Pelaku Buat Korban Trauma |
![]() |
---|
Profil Andreana Wulandari, Istri Dwi Hartono yang Habisi Ilham, Kondisi Rumah Tangganya Diungkap |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Pekanbaru, 1 Orang Tewas, Korban Dipukul Pakai Senjata Api dan Cangkul |
![]() |
---|
Tersingkap Peran 15 Pelaku di Kasus Tewasnya Kacab Bank Ilham Pradipta, Dwi Hartono Dalang Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.