Distanpang Pidie Tetapkan Kuota Pupuk Subsidi Per Kecamatan, yang Sudah Terealisasi belum Dilaporkan

Penetapan kuota pupuk itu ditetapkan dengan surat diterbitkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Nomor : 219 tahun 2025 tentang penetapan alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian di Pidie. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie telah menetapkan kuota pupuk subsidi per kecamatan. 

Penetapan kuota pupuk itu ditetapkan dengan surat diterbitkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Nomor : 219 tahun 2025 tentang penetapan alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian di Pidie. 

"Masa tanam atau MT rendengan tanaman padi di Pidie, dimulai tanggal 1 Oktober 2024 hingga Maret 2025, dengan stok pupuk yang cukup," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie, Hasballah, kepada Serambinews.com, Sabtu (25/1/2025).

Ia menyebutkan, luas areal sawah pada tanam rendengan 24.784 hektare, yang tersebar di 22 kecamatan di Pidie. 

"Masa tanam atau MT rendengan tanaman padi di Pidie, dimulai tanggal 1 Oktober 2024 hingga Maret 2025, dengan stok pupuk yang cukup," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie, Hasballah, kepada Serambinews.com, Sabtu (25/1/2025).

Ia menyebutkan, luas areal sawah pada tanam rendengan 24.784 hektare, yang tersebar di 22 kecamatan di Pidie. 

Baca juga: BMKG Prediksi Barat Selatan Aceh Hujan Petir Besok Malam dan Lusa, Warga Dingatkan Waspada

Sementara kuota pupuk untuk tanam rendengan ditetapkan dengan surat dikeluarkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Nomor : 219 tahun 2025 tentang penetapan alokasi pupuk bersubsidi sektor pertanian di Pidie sebagai berikut. 

• Kecamatan Batee, urea 767 ton, NPK 588 ton dan organik 1.227 zak
• Delima urea 731 ton, NPK 561 ton dan organik 1.177 zak
• Geumpang urea 241 ton, NPK 340 ton dan NPK Formula khusus 32,98 ton dan organik 315 zak
• Glumpang Tiga urea 938 ton, NPK 591 ton, NPK formula khusus 82,74 ton dan organik 520 zak.
• Indrajaya urea 976 ton, NPK 610 ton dan organik 1.229 zak
• Kembang Tanjong urea 630 ton, NPK 390 ton dan organik 826 zak
• Kota Sigli urea 3 ton, NPK 9 ton dan organik 1 zak.
• Mila urea 647 ton, NPK 429 ton, NPK formula khusus 58,93 ton dan organik 696 zak.
• Muara Tiga (Laweung) urea 833 ton, NPK 639 ton dan organik 1.333 ton.
• Mutiara urea 691 ton, NPK 434 ton dan organik 904 zak
• Padang Tiji urea 372 ton, NPK 273 ton, NPK formula khusus 241,23 ton dan organik 258 zak
• Peukan Baro urea 620 ton, NPK 389 ton dan organik 814 zak.
• Pidie urea 570 ton, NPK 438 ton dan organik 913 zak
• Sakti urea 1.191,20 ton, NPK 747 ton dan organik 1.557 zak.
• Simpang Tiga urea 589 ton, NPK 457 ton dan organik 941 ton.
• Tangse urea 682 ton, NPK 528 ton, NPK formula khusus 172,45 ton dan organik 495 zak.
• Tiro/Truseb urea 742 ton, NPK 466 ton, NPK folmula khusus 21,74 ton dan organik 950 zak.
• Keumala urea 853 ton, NPK 534 ton dan organik 1.115 zak
• Mutiara Timur urea 1.307 ton, NPK 820 ton dan organik 1.710 zak
• Grong-Grong urea 175 ton, NPK 135 ton dan organik 281 zak.
• Mane urea 280 ton, NPK 409 ton, NPK formula khusus 198 ton dan organik nihil.
• Glumpang Baro urea 545 ton, NPK 342 ton dan organik 713 zak. 
• Titeu urea 615 ton, NPK 386 ton dan organik 525 zak. 

"Untuk realisasi pupuk bersubsidi belum dilaporkan konstributor pupuk. Realisasi pupuk bersubsidi akan dilaporkan pada Februari 2025," ujar Hasballah. 

Baca juga: Kapal Cepat Tambah Trip, Sabang Kebanjiran Wisatawan Libur Imlek dan Isra Mikraj

Kuota Pupuk Bertambah

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie, Hasballah, kepada Serambi, Sabtu (25/1/2025) menyebutkan, kuota pupuk pada tahun 2025 bertambah, jika dibandingkan tahun 2025.

Ia merincikan, tahun 2025 pupuk bersubsidi untuk jenis urea 14.998,20 ton, NPK-Phonska 10.515 ton, NPK formula khusus 808,91 ton dan organik 18.500 zak.

Sementara kuota 2024 jatah untuk Pidie, jenis urea 13.496 ton, NPK-Phonska 11.867 ton, NPK formula khusus 436 ton dan organik 4.173 zak. 

Ia menjelaskan, saaini t masih ada petani di Pidie tidak boleh membeli pupuk bersubsidi karena nama petani tidak masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Karena masalah KTP yang diinput datanya harus singkron dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pidie. 

"Jika data KTP petani yang diinput dalam RDKK tidak sama dengan Disdukcapil Pidie, maka data petani akan ditolak," pungkasnya. (*)