Berita Lhokseumawe
Sampah Jadi Uang di Lhokseumawe Bakal Jadi Kenyataan, Ini Gebrakan Sayuti Abu Bakar
Untuk merealisasi visi misi tersebut, mereka akan menjalankan sejumlah program, salah satunya program "Broh Jeut Keu Peng" (Sampah bisa menjadi uang).
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Untuk merealisasi visi misi tersebut, mereka akan menjalankan sejumlah program, salah satunya program "Broh Jeut Keu Peng" (Sampah bisa menjadi uang).
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dr Sayuti Abu Bakar SH MH dan Husaini POM adalah Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe yang meraih suara terbanyak dalam Pilkada 2024.
Hal ini sesuai hasil pleno Rekapitulasi suara KIP Lhokseumawe, beberapa waktu lalu.
Sedangkan salah satu visi Paslon ini adalah mewujudkan Lhokseumawe yang bersih, hijau, sejuk, dan nyaman.
Untuk merealisasi visi misi tersebut, mereka akan menjalankan sejumlah program, salah satunya program "Broh Jeut Keu Peng" (Sampah bisa menjadi uang).
Realisasi dari program kerja ini pun tentunya sangat dinanti-nantikan seluruh lapisan masyarakat.
Karena melalui program ini, sampah-sampah nantinya akan bisa dimanfaatkan, sehingga menciptakan kebersihan, membuka lapangan kerja, dan keuntungan lainya bagi masyarakat atau pemerintah.
Baca juga: Kapal Cepat Tambah Trip, Sabang Kebanjiran Wisatawan Libur Imlek dan Isra Mikraj
Sayuti Abu Bakar tampaknya sangat serius dan berkomitmen untuk merealisasi program kerja ini.
Buktinya, meskipun advokat senior ini belum dilantik menjadi Wali Kota Lhokseumawe, dia sudah memulai langkah awalnya untuk menjalankan program "Broh Jeut Keu Peng" ini.
Di mana Sayuti langsung mengirim timnya ke Banyumas, Jawa Tengah, untuk melakukan survei.
Untuk diketahui, Banyumas merupakan sebuah daerah di Indonesia yang telah mampu mengelola sampah dengan baik.
Pemerintahnya telah mampu mengajak masyarakat untuk ikut serta memilih sampah dan menjualnya kepada Pemkab Banyumas dengan menggunakan aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong).
Selanjutnya, sampah -sampah yang dijual masyarakat dipilah, dan diolah untuk menjadi berbagai produk, seperti paving, atap, bata, pupuk kompos, biji plastik, dan produk lainnya yang memiliki nilai ekonomis.
Baca juga: Ini Lokasi Pertama Dapur Makan Bergizi Gratis Mulai yang Dibangun di Aceh
Sedangkan tim Sayuti yang dikirim ke Banyumas untuk melakukan survei itu, yakni Ketua Relawan Sayuti Center Khaidir Abubakar, didampingi Habibi, Zainal, Fauzi, dan Titik Nuraini selaku Sekjen Sekolah Sampah Nusantara dari Jakarta.
PNL Plus Dua Lembaga Raih Juara Pengelolaan BMN Paling Produktif pada KPKNL 2025 |
![]() |
---|
Taruna Putra Satya Jadi Kadis Kominfo Lhokseumawe, Ini Profil dan Jenjang Karirnya |
![]() |
---|
Ini 11 Nama yang Menjadi Kadis Hasil Lelang Jabatan di Lhokseumawe |
![]() |
---|
FK Unimal Gelar Research Workshop Internasional Bersama University Malaysia |
![]() |
---|
Ini Rincian Formasi yang Diajukan Pemko Lhokseumawe untuk PPPK Paruh Waktu ke Kemenpan RB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.