Tragedi Arakundo

Mengenang Tragedi Arakundo Idi Cut, Pembantaian Warga Aceh Hingga Mayat Dibuang Ke Sungai

Tragedi itu merupakan sebuah peristiwa pembantaian sipil yang terjadi tanggal 3 Februari 1999 di Idi Cut, Aceh Timur, saat dulu Aceh masih konflik

Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
TRAGEDI ARAKUNDO - 3 Februari 1999 lalu, ada banyak darah segar dari rakyat sipil yang bercucuran akibat tragedi pembantaian yang terjadi di kawasan Idi Cut, Aceh Timur. Dokumentasi Versi Cetak Serambi Indonesia - Saban hari, makin ramai saja pengunjung yang mendatangi jembatan Arakundoe Sebab, di lokasi inilah gencar dilakukan pencarian mayat korban Insiden Idi Cut, Aceh Timur, yang setelah dibantai dibuang ke sungai Lokasi ini terpaut 23 kilometer dari tempat kejadian Kemarin, diperkirakan 5.000 warga memadati jembatan yang Rabu lalu masih berlumur darah itu. 

Sungai Arakundoe pun diduga masih mendekap banyak mayat korban.

Siapa yang bersalah atau tidak salah juga belum jelas.

Tapi, memang ada tujuh jenazah yang sudah dikuburkan.

Ada 56 orang yang sempat masuk sel polisi.

Ada pula warga yang cemas mencari-cari anggota keluarga yang tak pulang seusai berkunjung ke "Dakwah Aceh Merdeka" itu.

Dan, yang lebih penting lagi, ada jutaan orang yang bertanya bagaimana sebetulnya peristiwa mengerikan itu terjadi.

Tak ada yang bisa menjawab secara utuh.

Hampir semua orang hanya mengetahui "drama" itu sepenggal-sepenggal.

Namun, untuk memberi gambaran yang kiranya tak terlalu jauh dari kisah sebenarnya,

Serambi coba merangkai penggalan-penggalan cerita dari para saksi mata menjadi sebuah kronologi yang hanya dibatasi sejak Selasa (2/2/1999) pagi hingga 77 jam sesudahnya (Jumat, 5/2/1999).

Berikut rangkaian kejadian tragedi Arakundo Idi Cut

SELASA 2 Februari 1999: Sejak pagi warga Desa Matang Ulim, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, bekerja menyiapkan mimbar untuk "Dakwah Aceh Merdeka."

Pukul 17.30 WIB: Mimbar hampir selesai dihias.

Tiba-tiba datang pasukan ABRI memporak-porandakan.

Petugas keamanan juga memukul tiga penduduk, termasuk bocah umur tiga tahun yang ada di lokasi.

Pasukan ABRI kemudian meninggalkan lokasi dan warga tetap melanjutkan penyiapan mimbar untuk perhelatan itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved