Berita Subulussalam

MIRIS, Belasan Warga Ditipu Oknum Sales Mobil

Suardi mengaku dirinya membeli mobil Daihatsu Terios tipe X. Ia sudah membayar Rp 100 juta kepada pelaku dan sisanya dilunasi setelah kendaraan tiba.

Editor: mufti
SERAMBI/KHALIDIN UMAR BARAT
KASUS PENIPUAN - Belasan warga mendatangi salah satu dealer di Kota Subulussalam untuk menuntut pertanggungjawaban kasus penipuan yang dilakukan oleh oknum sales perusahaan tersebut pada Senin (3/2/2025). 

“Janji secepatnya mobil ada tapi sampai satu bulan tak kunjung dikeluarkan." Suardi, Korban Penipuan 

SERAMINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Belasan warga yang menjadi korban penipuan pembelian mobil mendatangi salah satu dealer mobil di Kota Subulussalam, Senin (3/2/2025). Mereka meminta pertanggung jawaban pihak perusahaan atas kasus yang dilakukan oleh oknum sales dealer tersebut.  

Terduga pelaku berinisial RAIU merupakan koordinator sales di Subulussalam. Kedatangan 17 korban diterima tiga sales lain, yaitu Bukhari Bancin, Ishak AT dan Jutawan Saing. Para korban mengaku ditipu oleh RAIU. 

Salah satu korban, Suardi mengaku dirinya membeli mobil Daihatsu Terios tipe X. Ia sudah membayar Rp 100 juta kepada pelaku dan sisanya dilunasi setelah kendaraan tiba.

Suardi melakukan pembayaran pertama pada tanggal 12 Desember 2024. Setelah satu bulan berlalu, mobil yang dibeli tak kunjung diterima. "Janji secepatnya mobil ada tapi sampai satu bulan tak kunjung dikeluarkan," kata Suardi.

Korban lain, Syahril Tinambunan mengaku membeli secara tunai (cash) mobil Daihatsu Terios tipe x pada tanggal 11 November 2024. Tapi hingga sekarang, Syahril belum menerima Surat Tanda Nomor Kendaran (STNK).

"Saya beli mobil cash tapi sesuai yang disampaikan Lukman selaku supervisor mobil saya tidak terdaftar," ujar Syahril kepada Serambi. 

Salah satu sales dealer yang didatangi korban, Bukhari Bancin mengakui sebanyak 17 warga yang datang merupakan konsumen resmi. Ia mengaku pihaknya tidak bisa memberi solusi atas persoalaan tersebut karena status pihaknya sebagai karyawan.

Ia menyarankan para korban untuk melaporkan kasus itu kepada pimpinan perusahaan. "Kami sarankan agar mereka menghubungi bos kami atau perusahaan, karena kalau kami ini hanya karyawan biasa," kata Bukhari.(lid

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved