Konflik Palestina dan Israel
Menhan Israel Usulkan Irlandia Jadi Lokasi Pemindahan Warga Gaza, Sebut Diwajibkan Secara Hukum
Bukan tanpa sebab, Katz memiliki alasan tersendiri agar Irlandia bersedia menerima relokasi tersebut.
SERAMBINEWS.COM - Wacana pemindahan warga Gaza dari Palestina yang hingga kini belum ada kejelasan, kembali mencuat setelah Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Dalam sebuah diskusi publik baru-baru ini, Katz mengusulkan sebuah negara menjadi lokasi pemindahan warga Gaza, meski ide tersebut belum jelas detail dan mekanismenya.
Negara tersebut adalah Irlandia.
Bukan tanpa sebab, Katz memiliki alasan tersendiri agar Irlandia bersedia menerima relokasi tersebut.
Diberitakan Irish Independent pada Kamis (6/2/2025), Israel Katz, hari ini memerintahkan tentara untuk menyiapkan rencana guna mengizinkan "keberangkatan sukarela" penduduk dari Jalur Gaza.
Ia mengusulkan Irlandia sebagai salah satu negara yang diwajibkan secara hukum untuk mengizinkan penduduk Gaza memasuki wilayah mereka.
Menurutnya, Irlandia adalah salah satu negara yang “menyampaikan tuduhan dan klaim palsu terhadap Israel atas tindakannya di Gaza”.
Tegas PBB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan kepada Presiden Donald Trump pada hari Rabu untuk menghindari pembersihan etnis di Gaza.
Setelah pemimpin AS tersebut mengusulkan agar warga Palestina diusir dan Amerika Serikat mengambil alih daerah kantong yang dilanda perang tersebut.
"Dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting untuk tetap setia pada dasar hukum internasional. Sangat penting untuk menghindari segala bentuk pembersihan etnis," kata Guterres dalam pertemuan komite PBB yang telah direncanakan sebelumnya.
"Kita harus menegaskan kembali solusi dua negara," katanya.
Sekretaris Jenderal PBB mengatakan solusi tidak boleh "memperburuk masalah" saat ia menanggapi usulan Presiden AS Donald Trump untuk menduduki Gaza, diberitakan The New Arab.
Meskipun Guterres tidak menyebutkan Trump atau usulannya mengenai Gaza selama pidatonya di hadapan Komite tentang Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina, juru bicaranya Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa akan menjadi "asumsi yang adil" untuk memandang pernyataan Guterres sebagai sebuah tanggapan.
Sebelumnya pada hari Rabu Guterres juga berbicara dengan Raja Yordania Abdullah tentang situasi di kawasan itu, kata Dujarric.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah lama mendukung visi dua negara yang hidup berdampingan dalam batas-batas yang aman dan diakui.
Israel Siap Gencatan Senjata Jika Hamas Dibubarkan? Trump Ultimatum Hamas: Terima atau Hancur! |
![]() |
---|
Dubes AS Mike Huckabee Tolak Palestina di Tepi Barat: Kenapa Harus di Tanah yang Sama dengan Israel? |
![]() |
---|
Biadab! Israel Kembali Bantai Puluhan Warga Gaza di Titik Bantuan di Tengah Kelaparan |
![]() |
---|
Misi Kemanusiaan Disergap! Israel Tahan Kapal Bantuan Bersama Greta Thunberg |
![]() |
---|
Zona Bantuan Jadi Zona Kematian! Empat Warga Gaza Ditembak Pasukan Israel Saat Menuju Titik Bantuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.