Berita Langsa

Warga Pedalaman Aceh Timur Akhirnya Nikmati Listrik dengan Normal, 4 Bulan cuma Nyala Lampu 5 Watt

Walaupun aliran arusnya masih ada, akan tetapi listrik hanya mampu menyalakan lampu minimal 5 watt saja.

Penulis: Zubir | Editor: Saifullah
Foto Mahasiswa KKN
MAHASISWA KKN UNSAM - Kelompok 11 Mahasiswa KKN Universitas Samudra (Unsam) berada di salah satu desa padalaman Aceh Timur yang sebelumnya mengalami kendala tidak normalnya pasokan arus listrik. 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Setelah adanya komunikasi antara PLN dan mahasiswa Universitas Samudra (Unsam) yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), akhir warga Desa Rantau Panjang, Simpang Jernih, Aceh Timur kembali mendapatkan aliran listrik secara normal. 

Sebelumnya pasokan aliran listrik bagi rumah-rumah warga di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih yakni merupakan salah satu daerah pedalaman di Kabupaten Aceh Timur, listrik tidak normal total. 

Walaupun aliran arusnya masih ada, akan tetapi listrik hanya mampu menyalakan lampu minimal 5 watt saja.

Namun untuk televisi dan alat elektronik lainnya, tentunya tidak bisa dinyalakan karena kekurangan watt. 

Saat ini, Kelompok 11 Mahasiswa Universitas Samudra (Unsam) sedang melakukan pengabdian atau KKN di daerah itu.

Setelah mengetahui kendala dialami masyarakat itu, mahasiswa langsung membuat laporan dan mendesak ke pihak PLN.

Salah seorang mahasiswa KKN Kelompok 11 Unsam, Bagus Rayuda, Sabtu (8/2/2025), menjelaskan, mahasiswa mendapatkan keluhan warga terutama ibu-ibu mengenai tidak normalnya arus listrik selama 4 bulan terakhir ini.

Akibatnya, hampir seluruh kegiatan masyarakat di Desa Rantau Panjang, baik rumah tangga, kegiatan desa, maupun pendidikan, mengalami kendala dan terhambat.

Padahal, masyarakat sudah berulangkali melaporkan masalah ini ke pihak terkait.

Akan tetapi, hingga kedatangan mahasiswa pada Senin (21/1/2025) lalu, aliran listrik di daerah pedalaman ini belum juga normal.

Memang sebelumnya curah hujan tinggi menjadi alasan atau kendala pihak PLN bisa mencapai desa itu.

Akan tetapi, warga menilai 4 bulan tanpa listrik adalah waktu yang cukup lama. 

"Bayangkan saja kami di sini mengalami mati lampu (ketidaknormalan aliran listrik) selama 4 bulan, hanya lampu 5 watt saja yang bisa hidup," ujat Bagus menirukan keluhan warga di sana.

Sementara itu, Keuchik Rantau Panjang, Said Ridwan membenarkan, jika daerahnya itu sekitar 4 bulan lamanya mengalami masalah tidak normalnya aliran listrik.  

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved