Konflik Palestina vs Israel
Israel Pasang Gelang Berisi Ancaman ke Tahanan Palestina yang Dibebaskan
RNTV, dalam laporannya, Sabtu (8/2/2025) menyebut kalau gelang-gelang tersebut dipasang Israel pada para tahanan Palestina sebelum pembebasan mereka.
Video tersebut diduga tidak hanya bertujuan untuk memberi tahu para tahanan politik tentang penghancuran tersebut, tetapi juga untuk "memberikan efek jera."
Menurut laporan Channel 12 Israel, beberapa tahanan tampak terkejut oleh rekaman tersebut, dan satu orang diduga pingsan setelah menontonnya.
Selain video tersebut, Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat menjelang pembebasan, yang menargetkan rumah-rumah tahanan yang dijadwalkan akan dibebaskan.
Militer IDF juga memperingatkan para tahanan agar tidak merayakan pembebasan anggota keluarga mereka.
Baca juga: Tahanan Palestina yang Dibebaskan dalam Kondisi Kesehatan yang Buruk dan Mengerikan
Tokoh Palestina yang Dibebaskan
Seperti diberitakan, dalam putaran kelima pertukaran sandera-tahanan Hamas-Israel dalam kerangka gencatan senjata, sebanyak pembebasan 3 sandera Israel oleh Hamas ditukar dengan pembebaskan 183 tahanan politik Palestina oleh Israel, hari ini.
Kesepakatan tersebut, yang melibatkan pertukaran tahanan tersebut dengan tawanan "Israel" Or Levy, Eli Sharabi, dan Ohad Ben Ami, melibatkan beberapa pejabat pemimpin senior, dan individu dengan hukuman penjara yang panjang.
Di antara tokoh-tokoh paling terkenal yang dibebaskan adalah anggota sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, Iyad Abu Shkheidem, yang mengatur bahan peledak untuk serangan bom bunuh diri pada tahun 2004 di Beer Sheeba, yang menewaskan 18 warga Israel dan melukai 80 orang.
Ia juga diduga terlibat dalam persiapan bahan peledak untuk serangan yang direncanakan di Yerusalem.
Tokoh terkemuka lainnya adalah Hatem al-Jayusi, salah satu pendiri Brigade Aqsa, yang menjalani enam hukuman seumur hidup atas perannya dalam serangan selama Intifada Kedua.
Tahanan terkemuka lainnya termasuk Shadi Al-Barghouti, yang dihukum karena serangan di dalam Israel dan menjalani hukuman 27 tahun, dan Jamal Al-Tawil, seorang pemimpin senior Hamas yang ditangkap pada tahun 2021 karena diduga mengatur ulang kegiatan Hamas di Tepi Barat.
Selain itu, Falah Ratib Shahadeh, seorang anggota Fatah yang ditangkap pada tahun 2004 karena merekrut sel-sel perlawanan dan melakukan serangan.
Orang-orang lain dalam daftar tersebut termasuk Yousef al-Mabhouh, yang dihukum karena keterlibatannya dalam peluncuran roket dan kegiatan perlawanan, dan Jamal Tawil, seorang pemimpin senior Hamas yang aktif dalam mengorganisasi kerusuhan di Tepi Barat.
Tokoh Fatah lainnya yang akan dibebaskan adalah Ahmad Atiya Ibrahim al-Ja'afrah, yang awalnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan akan diasingkan setelah dibebaskan.
Beberapa tahanan yang dibebaskan, termasuk Ali Haroub, diduga terlibat dalam perencanaan serangan-serangan besar, seperti penculikan, dengan bantuan tahanan keamanan di dalam penjara-penjara Israel.
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.