Breaking News

Narkoba

BNN Aceh Bongkar Jaringan Narkoba Aceh-Malaysia, Amankan 33 Kg Sabu dan 262 Ribu Butir Ekstasi

Setelah dihadang petugas BNN, didapati di bawah jok kendaraannya terdapat 15 bungkus paket yang diduga narkotika jenis pil ekstasi dan 1 bungkus paket

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
BARANG BUKTI NARKOBA - Pelaku peredaran narkoba asal Muara Dua, Lhokseumawe saat diamankan oleh petugas BNN Aceh, Jumat (7/2/2025). BNN Aceh berhasil membongkar jaringan narkoba Aceh-Malaysia dengan mengamankan 33 Kg sabu dan 262 ribu butir ekstasi. 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh kembali membongkar jaringan narkoba lintas negara Aceh-Malaysia, Jumat (7/2/2025). 

Dalam operasi itu, mereka mengamankan pelaku, 33 kg sabu hingga 262 ribu butir ekstasi.

Penangkapan berawal dari petugas mengendus gerak-gerik pelaku H (35), warga Muara Dua, Lhokseumawe yang sedang membawa narkoba. 

Pelaku ditangkap di kawasan Aceh Utara, saat sedang mengendarai sepeda motor.

Setelah dihadang petugas BNN, didapati di bawah jok kendaraannya terdapat 15 bungkus paket yang diduga narkotika jenis pil ekstasi dan 1 bungkus paket sabu. 

Barang tersebut diambil pelaku dari tempat penyimpanan di Aceh Utara, untuk diantar ke sebuah lokasi di Lhokseumawe.

Baca juga: Brigadir Bagus Maulana Ditembak Saat Gerebek Bandar Narkoba di Deli Serdang, Pelaku Rebut Senjata

Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs Marzuki Ali Basyah M.M menjelaskan, bahwa terbongkarnya kasus peredaran ini menambah panjang daftar jaringan internasional Aceh-Malaysia  yang telah berhasil diungkap oleh Tim BNN.

Dari pengembangan petugas, pelaku mengantar barang tersebut ke sebuah lokasi di Lhokseumawe atas perintah Y, seorang pengendali peredaran narkoba yang saat ini berada di Malaysia.

Setelah  diamankan, petugas langsung melakukan pengembangan terhadap tersangka, sehingga ia menunjukkan jalan menuju ke tempat dirinya menjemput paket narkoba tersebut.

“Dari pengembangan itu, petugas menemukan sebuah rumah kosong di lokasi perkebunan kelapa sawit, tepatnya di Dusun Bukit Nibung, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Petugas menemukan banyak paket berisi narkoba,” ujar Marzuki.

Katanya, sitaan petugas di lokasi  sebanyak 104 bungkus pil ekstasi, dengan isi sekitar 262.500 butir dan 18 bungkus sabu dengan berat sekitar 33 kilogram. 

“Sebanyak  33 kg sabu berhasil diamankan Tim BNN Provinsi Aceh  beserta anggota sindikat. Tak hanya sabu, BNN juga menyita 262.000 butir pil ekstasi dalam jaringan ini,” tambahnya.

Pada waktu bersamaan di tempat terpisah, Tim BNN Aceh juga berhasil menangkap pelaku tindak pidana peredaran narkotika jenis ganja (cannabis sativa) di daerah Jalan KKA - Bener Meriah, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.

Pelaku adalah UC (50), warga Aceh Utara dan SK (42), warga Deli Serdang yang saat itu berencana mengantar ganja tersebut kepada beberapa pemesan di kawasan Nisam. 

Di tengah perjalanan, mobil Toyota Inova Reborn yang dikendarai pelaku dicegat petugas BNN Aceh. Dari tangan pelaku berhasil diamankan 11 karung ganja dengan berat 184 kg.

Penangkapan ini berawal dari adanya informasi dari masyarakat yang mengatakan mengetahui adanya penjualan ganja yang dipacking dan diantarkan dengan menggunakan mobil. 

Tim BNN melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku saat akan mengantar barang ke daerah Nisam.  

“Saat ini tim intelijen BNNP Aceh sedang melakukan analisis Intelijen dan pengembangan terkait dengan jaringan lainnya serta ⁠melakukan forensik terhadap alat komunikasi yang ada dan elektronik lainnya, dan m⁠elakukan profiling serta pengejaran terhadap nama-nama yg diduga akan menerima paket narkotika jenis ganja tersebut,” tambah Marzuki. 

Kepala BNN Provinsi Aceh ini menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berperan aktif dalam memberikan informasi intelijen terkait pengungkapan peredaran narkoba. Katanya, informasi yang diberikan oleh masyarakat telah membantu BNN dalam mengungkap kasus sindikat narkoba internasional Aceh-Malaysia ini. 

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan partisipasi masyarakat dalam memberantas peredaran narkoba. Informasi yang Anda berikan sangat berharga bagi kami," ujar Kepala BNN Provinsi Aceh.

Kepala BNN Provinsi Aceh juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan informasi terkait narkoba melalui saluran yang telah disediakan oleh BNN, baik melalui hotline, website, maupun media sosial. 

"Kami menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh masyarakat," tegasnya.

Sebagai Informasi, BNN Provinsi Aceh telah melatih ratusan  intelijen yang berasal dari masyarakat  dan mereka ditempatkan di daerah-daerah rawan peredaran narkoba.  

Mereka diberi pelatihan oleh BNN dan kemudian disebar pada titik-titik daerah yang rawan akan peredaran narkotika, seperti di daerah pesisir laut, di tengah-tengah masyarakat, cafe-cafe dan juga daerah-daerah lingkungan kampus. 

Mereka para intelijen masyarakat selanjutnya memberikan laporan kepada tim BNN bila diketahui adanya informasi peredaran narkotika. BNN akan terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dalam rangka memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya. 

"Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang baik antara BNN dan masyarakat, kita dapat mewujudkan Indonesia yang bebas dari narkoba," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved