Perang Gaza

Erdogan: Tak Ada Kekuatan yang Dapat Memaksa Warga Palestina Keluar dari Tanah Air Mereka

Usulan pemerintah AS terkait Gaza, yang dibuat di bawah tekanan rezim Zionis, tidak layak dibahas, kata Erdogan, merujuk pada usulan Presiden AS Donal

Editor: Ansari Hasyim
Anadolu
KEJAHATAN PERANG - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang Israel dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Pernyataan itu disampaikan Erdogan dalam pidatonya di KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di ibu kota Qatar, Doha, Selasa (5/12/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali pada Minggu bahwa tidak ada kekuatan yang dapat memaksa warga Gaza keluar dari tanah air abadi mereka, karena Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur adalah milik Palestina.

"Tidak ada seorang pun yang memiliki kekuatan untuk mengusir warga Gaza dari tanah air abadi mereka, yang telah ada selama ribuan tahun. Palestina, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, adalah milik Palestina," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul sebelum terbang ke Malaysia.

Usulan pemerintah AS terkait Gaza, yang dibuat di bawah tekanan rezim Zionis, tidak layak dibahas, kata Erdogan, merujuk pada usulan Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina.

Erdogan juga memuji Hamas karena memenuhi janjinya dalam pertukaran tahanan yang sedang berlangsung dengan Israel, meskipun ada upaya Israel untuk merusak proses tersebut.

Baca juga: Israel Tarik Pasukan dari Koridor Netzarim, Hamas: Menandai Kegagalan Tujuan Perang di Gaza 

Terkait situasi di Suriah, Erdogan mengatakan bahwa seiring ditemukannya kuburan massal di berbagai wilayah Suriah, wajah berdarah rezim Assad pun tersingkap.

Presiden Turki menyampaikan harapan akan stabilitas Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Ahmed al-Sharaa, dan mengisyaratkan negara itu akan segera menemukan perdamaian.

Tidak ada tempat bagi kelompok teroris di Suriah, kata Erdogan, seraya menegaskan bahwa Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa akan berperang melawan kelompok-kelompok ini.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved