Konflik Palestina dan Israel

Ini 3 Pelanggaran Gencatan Senjata yang Dilakukan Israel, Hamas Ancam Hentikan Pembebasan Sandera

Akibat ketiga pelanggaran tersebut, Hamas memberikan ancaman akan menghentikan pembebasan sandera Israel.

Editor: Amirullah
Telegram IDF
TENTARA ISRAEL - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (8/2/2025) memperlihatkan tentara Israel dari Pasukan Komando Selatan dikerahkan ke beberapa titik di Jalur Gaza. 

Kabinet keamanan yang terdiri dari menteri-menteri tertentu, termasuk pertahanan, keamanan nasional, dan urusan luar negeri, akan bertemu pada Selasa (11/2/2025) pagi, kata pejabat tersebut.

Dikutip dari Al Arabiya, sejauh ini Hamas telah membebaskan 16 dari 33 sandera, termasuk lima sandera Thailand yang dikembalikan dalam pembebasan tak terjadwal.

Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan ratusan tahanan dan narapidana, mulai dari tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan mematikan hingga warga Palestina yang ditahan selama perang dan ditahan tanpa dakwaan.

Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan delegasi Israel telah kembali dari perundingan gencatan senjata di Qatar.

Tidak ada perincian langsung mengenai alasan pengembalian dari perundingan, yang dimaksudkan untuk menyetujui dasar bagi tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata multi-fase dan pertukaran sandera dengan tahanan yang dicapai bulan lalu.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kemajuan terhambat oleh ketidakpercayaan antara kedua belah pihak, yang saling menuduh melanggar ketentuan gencatan senjata.

"Ada rasa tidak percaya, terutama karena Hamas melihat kurangnya implementasi fase pertama kesepakatan terkait protokol kemanusiaan dan izin masuknya material ke Gaza sesuai perjanjian," kata pejabat itu.

Ancaman Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan ancaman akan "membiarkan kekacauan terjadi" jika tawanan Israel tidak dibebaskan pada Sabtu mendatang.

Berbicara dari Ruang Oval kepada wartawan, Trump mengatakan bahwa pada akhirnya pemerintah Israel lah yang akan memutuskan apa yang akan terjadi.

"Saya berbicara atas nama saya sendiri. Israel dapat mengesampingkannya," kata Trump, dikutip dari Al Mayadeen.

Ancaman itu bukan pertama kalinya dilontarkan Trump.

Sebelumnya, ia pernah mengeluarkan peringatan serupa pada Desember lalu sebelum memangku jabatan.

Kala itu, Trump mengancam akan mendatangkan malapetaka ke Gaza jika para tawanan tidak dibebaskan paling lambat 20 Januari 2024. 

Namun, pemerintahan Trump juga menyetujui perjanjian gencatan senjata yang akan memungkinkan pembebasan tawanan Israel dan tahanan Palestina secara bertahap dalam beberapa tahap.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved