Internasionail
Presiden El Salvador Sindir Aksi Demo Tolak Tambang di X : tak Ada Oposisi tanpa Uang USAID
“Sejumlah uang pembayar pajak AS ditemukan digunakan untuk proyek-proyek seperti budaya sadar, perubahan gender, dan distribusi kondom…” kata
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Presiden El Salvador, Nayib Bukele menyindir aksi demonstrasi yang menentang pertambangan yang digelar di ibukota El Salvador, Minggu (9/2/2025) lalu.
Sindiran itu disampaikan Nayib Bukele dalam sebuah postingannya di platform X (dulu Twitter), Senin (10/2/2025).
“Today, the entire local opposition called for a massive demonstration against mining.
Every political party joined the call, along with 90 persen of all NGOs, universities, churches, and activist groups.
They ran a month-long mainstream media and social media campaign, had the backing of the country’s most powerful news outlets, chose a holiday (Sunday) so no one had to work, organized preparatory events, and more.
This is what they achieved.
It’s clear there is no opposition without USAID money.
“Hari ini (Minggu), seluruh oposisi lokal menyerukan demonstrasi besar-besaran menentang pertambangan.
Setiap partai politik bergabung dalam seruan tersebut, bersama dengan 90 persen dari semua LSM, universitas, gereja, dan kelompok aktivis.
Mereka menjalankan kampanye media arus utama dan media sosial selama sebulan, mendapat dukungan dari outlet berita paling berpengaruh di negara itu, memilih hari libur (Minggu) sehingga tidak ada yang harus bekerja, menyelenggarakan acara persiapan, dan banyak lagi.
Inilah yang mereka capai. Jelas tidak ada oposisi tanpa uang USAID,” tulis Bukele sembari menyematkan emoticon tertawa di ujung postingannya.
Baca juga: Mengenal Nayib Bukele, Presiden Keturunan Muslim Palestina di Amerika Tengah yang Sedang Viral
Bersama caption itu, akun resmi milik Nayib Bukele, @nayibbukele, juga memosting sebuah foto dari udara yang memperlihatkan minimnya peserta demo.
Hingga Selasa (11/2/2025) siang, postingan itu telah dilihat sebanyak 1,8 juta kali, dengan 2,5 ribu komentar.
Salah satu yang memberikan tanggapannya adalah pemilik X dan Tesla, Elon Musk.
“Yeah” tulis Elon Musk @elonmusk, dan langsung ditimpali lagi oleh Bukele dengan kalimat singkat, “Thanks”.
Dari Perubahan Gender, Distribusi Kondom, Hingga Dana untuk LSM
Postingan Presiden Bukele di X ini kemudian juga ditanggapi oleh pakar komunikasi El Salvador, Gabriel Trillos.
“Pernyataan Presiden Nayib Bukele bahwa oposisi politik di negara itu tidak dapat berfungsi tanpa pendanaan USAID adalah benar, merujuk pada rendahnya jumlah peserta aksi duduk antipertambangan yang diadakan di BINAES Minggu lalu,” kata Trillos, dikutip Serambinews.com dari lanoticiasv.com, Selasa (11/2/2025).
Trillos menjelaskan bahwa salah satu alasan utama mengapa Donald Trump memutuskan untuk menangguhkan USAID adalah karena pembiayaan berbagai program di tingkat global yang tidak sejalan dengan cara berpikir Pemerintah AS saat ini.
“Sejumlah uang pembayar pajak AS ditemukan digunakan untuk proyek-proyek seperti budaya sadar, perubahan gender, dan distribusi kondom…” kata Gabriel Trillos.
Pakar tersebut mengomentari bahwa karena penemuan-penemuan ini, Pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk menjadikan USAID sebagai subjek tahap peninjauan untuk memverifikasi program mana yang sejalan dengan kebijakan negaranya, dan program mana yang tidak, yang didanai.
“Sebagian dari ini ada hubungannya dengan semua media independen yang menerima pendanaan… di sinilah saya pikir mereka akan mengevaluasi secara menyeluruh media mana yang layak dan tidak layak untuk terus menerima pendanaan,” kata Trillos.
Jurnalis tersebut berasumsi bahwa akan ada perubahan radikal dalam cara Amerika Serikat, melalui USAID, menangani pendanaan untuk media independen di El Salvador.
“Kita sudah melihatnya, kata Presiden, tidak ada gerakan kalau tidak ada dana USAID,” merujuk pada aksi unjuk rasa antipertambangan yang terjadi Minggu lalu.
Trillos setuju bahwa saat ini, tidak ada oposisi politik di tingkat nasional.
"Saya tidak tahu berapa banyak dana USAID yang dibiayai, dan karena LSM di El Salvador yang menerima dana belum memberikan rinciannya, saya pikir mereka akan mengevaluasi ini dan mereka melakukannya secara rinci di AS," pungkas Trillos.
Profil Nayib Bukele
Nayib Bukele merupakan Presiden El Salvador yang memiliki darah keturunan Palestina.
Nayib Bukele lahir pada 24 Juli 1981 di San Salvador, ibu kota El Salvador dari seorang pengusaha sukses di masa pra-politiknya.
Nayib Bukele adalah anak pertama dari Armando Bukele Kattán, seorang pengusaha keturunan Palestina yang juga merupakan pemimpin terkemuka di komunitas Muslim di El Salvador.
Ia dilahirkan oleh seorang ibu bernama Olga Ortez de Bukele, seorang wanita Katolik Roma yang berasal dari kota kecil di perbatasan timur El Salvador.
Baca juga: Mengenal Nayib Bukele, Presiden Keturunan Palestina di Amerika Tengah – Bagian 2
Ayahnya, Armando Bukele Kattán menjabat sebagai presiden Asosiasi Islam Arab El Salvador.
Dan merupakan penggerak utama di balik pembangunan beberapa masjid pertama di Amerika Latin.
Pada tahun 2014, Bukele menikah dengan Gabriela Rodríguez de Bukele, seorang psikolog dan penari balet yang mendirikan PrePare, pusat pendidikan pranatal pertama di El Salvador, dan mendukung pembentukan Balet San Salvador (yang kemudian menjadi Balet Nasional El Salvador).
Mereka memiliki dua orang putri, Layla dan Aminah.
Kontroversi Agama Bukele
Pada tahun 2019, pada masa-masa kampanye pemilihan Presiden El Salvador, media lokal El Heraldo de México merilis beberapa foto yang memperlihatkan Nayib Burkele sedang salat di sebuah masjid bersama saudara-saudaranya.
Gambar-gambar ini memicu kontroversi di media sosial, karena dirilis pada masa-masa menjelang pemilihan Presiden.
“Tuan Bukele tidak pergi ke masjid itu untuk salat atau jalan-jalan. Itulah keyakinan mereka dan tidak ada yang salah dengan itu.
“Masalahnya adalah berbohong dan menyembunyikannya,” tulis Carlos Araujo, seorang analis elektoral yang kritis terhadap Bukele, dalam ulasannya di El Heraldo de México.
Sehari kemudian, Bukele yang saat ini menjadi kandidat presiden GANA, mengonfirmasi keabsahan foto tersebut di Facebook dan memastikan bahwa peristiwa itu terjadi pada tahun 2011.
Ia kemudian menambahkan foto yang memperlihatkan dirinya berdiri di depan altar Basilika Santo Petrus.
Baca juga: Kim Jong Un Kritik Kerja Sama Militer AS, Jepang dan Korsel, Janji Kembangkan Nuklir
“Saya kagum dengan seni yang mengagumkan di setiap milimeter Basilika Santo Petrus,” tulisnya, seraya menambahkan:
“Saya bukan orang yang religius. Saya menghormati semua agama, dan mereka yang ingin mempercayainya,” meskipun ia meyakinkan bahwa ia percaya kepada Tuhan.
Pada tanggal 19 September 2018, Bukele mengatakan dalam sebuah wawancara televisi: “Saya seorang yang percaya kepada Tuhan, saya telah menerima-Nya di hati saya, tetapi saya tidak menganut agama apa pun.”

Dalam wawancaranya dengan Channel 33 pada tahun 2015, dia berkata:
“Seluruh keluargaku beragama Katolik, ayahku dan semua saudaranya bersekolah di sekolah Marist.
Ayah saya, ketika ia sudah dewasa, memutuskan untuk masuk Islam dan semua orang tahu bahwa ia adalah pemimpin komunitas Muslim di El Salvador,” sebelum menegaskan kembali bahwa ia “tidak terlalu percaya pada liturgi, pada agama” meskipun ia percaya pada Tuhan.(Sri Anggun Oktaviana)
Baca juga: Harga Emas Naik Tajam, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram pada Selasa 11 Februari 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.