Konflik Palestina dan Israel

Trump Sebut Jika Berhasil Kuasai Gaza oleh AS, Warga Palestina Tak Boleh Lagi Kembali

Donald Trump menegaskan warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali ke Jalur Gaza di bawah rencananya untuk mengambil alih wilayah tersebut.

Editor: Amirullah
X @IsraelPM
PERTEMUAN PEMIMPIN NEGARA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) bertemu Presiden AS, Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa, (4/2/2025) waktu setempat. Dalam pertemuan itu, Netanyahu memberikan pager berlapis emas kepada Donald Trump, yang diyakini merujuk pada operasi sabotase rahasia Israel terhadap Hizbullah. 

SERAMBINEWS.COM  - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali menyuarakan rencananya yang kontroversial terkait pengusiran permanen warga Palestina dari Jalur Gaza.

Dalam pernyataan terbaru, Trump menegaskan bahwa warga Palestina tidak akan diberikan hak untuk kembali ke Gaza di bawah rencananya untuk mengambil alih wilayah tersebut.

Pernyataan itu muncul setelah Minggu (9/2/2025) lalu, Donald Trump mengungkapkan rencananya untuk membeli Jalur Gaza dan memiliki wilayah tersebut, menyusul rencana pengusiran warga Gaza yang ia sampaikan sebelumnya.

Donald Trump mengatakan jika rencana tersebut berhasil, warga Palestina yang digusur dari Jalur Gaza tidak boleh kembali ke sana.

"Tidak, mereka tidak akan kembali. Mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik," kata Donald Trump kepada Fox News pada Senin (10/2/2025) saat ditanya apakah warga Palestina akan diizinkan untuk kembali ke Jalur Gaza.

"Dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat permanen bagi mereka (di luar Jalur Gaza)," tambahnya.

Donald Trump Ingin Usir Warga Palestina dan Membeli Jalur Gaza
Sebelumnya, Donald Trump menegaskan dia berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza, sebuah pernyataan yang disambut dengan kemarahan dan penolakan dari Palestina, negara-negara Arab, dan internasional.

"Saya mungkin akan memberikan sebagian wilayahnya (Gaza) ke negara lain di Timur Tengah untuk dibangun," kata Donald Trump kepada wartawan di Air Force One, Minggu (9/2/2025).

Ia menjelaskan AS akan mengubah Jalur Gaza menjadi lokasi yang baik untuk pembangunan masa depan, sambil menekankan ia akan peduli pada warga Palestina dan memastikan mereka tidak akan terbunuh.

Presiden AS mencatat ia akan mempertimbangkan kasus-kasus individual untuk mengizinkan pengungsi Palestina memasuki Amerika Serikat.

Donald Trump menegaskan negara-negara di Timur Tengah akan menerima warga Palestina setelah negara-negara tersebut berbicara dengannya.

Ancam Mesir dan Yordania

Donald Trump mengancam Mesir dan Yordania jika kedua negara itu menolak untuk menerima warga Palestina dari Jalur Gaza dalam rencana penggusuran yang ia sampaikan sebelumnya.

Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, Donald Trump pada hari Senin (10/2/2025) mengisyaratkan ia mungkin akan menahan bantuan AS ke Yordania dan Mesir jika mereka menolak permintaannya untuk menerima warga Palestina yang diusir dari Gaza.

"Mesir dan Yordania akan menerima para pengungsi," klaim Donald Trump.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved