Pelantikan Gubernur Aceh

Pengamanan Berlapis, Tokoh Damai Hadiri Pelantikan Mualem-Dek Fadh

Polda) Aceh menyiapkan pola pengamanan berlapis untuk mengawal jalannya prosesi pelantikan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) sebagai Gu

Editor: mufti
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Ery Apriyono, Dir Samapta Polda Aceh 

Kita mengimbau para simpatisan supaya tidak membawa massa, karena tamu undangan dibatasi, yaitu 700 di dalam (gedung DPRA) dan 1.300 di luar. Saya mengimbau massa dan simpatisan bisa nonton melalui link YouTube saja. Ery Apriyono, Dir Samapta Polda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menyiapkan pola pengamanan berlapis untuk mengawal jalannya prosesi pelantikan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih periode 2025-2030 di gedung DPRA pada Rabu (12/2/2025) pukul 09.00 WIB hari ini. 

“Pola pengamanan kita buat tiga ring, ring tiga fokus untuk pengaturan lalu lintas, ring dua untuk kita sterilisasi tamu undangan yang akan masuk gerbang maupun ke gedung DPRA. Kemudian ring satu, kita fokus pengamanan dalam gedung,” kata Dir Samapta Polda Aceh, Kombes Ery Apriyono kepada Serambi, Selasa (11/2/2025).

Ery mengungkap, pada prosesi pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih pihaknya  mengerahkan sekitar 750 personel dari sejumlah satuan kerja (satker) Polda Aceh. Selain itu, kata Ery, pengamanan juga turut dibantu oleh instansi terkait lainnya seperti personel TNI, Satpol PP/WH, Dinas Perhubungan (Dishub), dan juga Damkar.  “Sekitar 750 kita kerahkan personel pengamanan untuk mengamankan kegiatan besok,” ujarnya. 

Eri mengimbau kepada para simpatisan atau pendukung Mualem-Dek Fadh agar tidak memaksakan diri untuk hadir pada prosesi pelantikan. Hal itu mengingat jumlah undangan yang terbatas disediakan oleh DPRA. 

“Kita mengimbau para simpatisan supaya tidak membawa massa, karena tamu undangan dibatasi, yaitu 700 di dalam (gedung DPRA) dan 1.300 di luar. Karena DPRA juga membuka link youtube, jadi saya mengimbau kepada massa dan simpatisan bisa nonton melalui link YouTube saja,” ungkapnya.

Tamu penting

Prosesi pelantikan yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 09.00 WIB tersebut bakal dihadiri sejumlah tamu penting dari berbagai daerah, termasuk para tokoh yang berperan pada terciptanya perdamaian antara Aceh dan RI.

Kehadiran tokoh-tokoh penting tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Teuku Kamaruzzaman alias Ampon Man. Menurutnya, terdapat tiga tokoh perdamaian Aceh yang akan hadir langsung pada pelantikan hari ini.  

Mereka yakni, Ketua Juru Runding Pemerintah RI Hamid Awaludin, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), serta fasilitator perdamaian Aceh asal Finlandia Juha Christensen. “Saya juga baru mendapatkan info bahwa kemungkinan akan hadir juga Duta Besar Finlandia Mr. Pekka Kaihilahti,” kata Ampon Man, Selasa (11/2/2025). 

Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang diperoleh Ampon Man dari DPRA, sejumlah tamu penting lainnya juga bakal ikut hadir, yakni Hashim Djojohadikusumo, Menteri Ekonomi Kreatif T Riefky Harsya, dan Kepala BIN Letjen (Purn) M. Herindra beserta Deputi BIN. 

"Semua anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh, Bapak Indra Bakrie dari Bakrie Group, sahabat dari negeri jiran Malaysia, dan tamu undangan lainnya," ujarnya. 

Ampon Man juga menyebut, pascapelantikan Mualem-Dek Fadh bakal fokus melakukan tugas awalnya yakni melantik para bupati dan wali kota terpilih se-Aceh. “Belum ada rencana kenduri rakyat, kenduri ini akan dicarikan pada waktu lain, saat ini konsentrasi selanjutnya adalah Pelantikan Bupati dan Walikota se-Aceh,” ujarnya, menjawab Serambi.

Ikut gladi 

Diketahui, Mualem-Dek Fadh mengikuti gladi bersih Selasa kemarin menjelang dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030. Amatan Serambi, pada sesi gladi bersih tersebut Mualem tampak berpenampilan santai dengan mengenakan pakaian kaos kerah warna biru muda serta celana jeans hitam. Sementara Dek Fadh memakai baju kemeja putih serta celana jeans hitam. Keduanya mengikuti seluruh rangkaian gladi bersih pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Selasa (11/2/2025). 

Serangkaian gladi bersih pelantikan yang dimulai dari pengucapan sumpah hingga prosesi peusijuek (tepung tawar) tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRA, Zulfadli alias Abang Samalanga. 

Usai mengikuti prosesi gladi bersih tersebut, Mualem-Dek Fadh bersama rombongan langsung meninggalkan gedung DPRA. Menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, berbagai persiapan terus dilakukan mulai dari menata bagian dalam dan luar gedung serta pengamanan untuk memastikan acara tersebut belangsung lancar dan aman.(ra)

Tentang Pelantikan Mualem-Dek fadh

- Polisi bagi pola pengamanan jadi tiga ring. 

- Ring satu fokus pengamanan dalam gedung, ring dua sterilisasi tamu, dan ring 3 untuk pengaturan lalu lintas. 

- Tamu undangan; 700 orang di dalam gedung DPRA, 1.300 di luar gedung

- Pengalihan arus lalu lintas dari Simpang Jambo Tape-Simpang Lima  

- Mulai pukul 06.30 WIB, Jalan Teungku Muhammad Daud Beureueh ditutup total.

- Warga yang ingin menyaksikan prosesi pelantikan bisa menonton melalui Youtube

 

================

 

Kami pimpinan dan sivitas akademika UIN Ar-Raniry siap memberikan dukungan penuh dan kontribusi dalam bentuk pemikiran, riset, dan pendampingan kebijakan  terhadap pemerintahan baru Aceh. Mujiburrahman, Rektor UIN Ar-Raniry 

Perlu membangun kebersamaan dan keharmonisan dengan semua elemen masyarakat Aceh, baik yang ada di Aceh, luar Aceh dan luar negeri serta membangun tim pemerintahan yang kuat berdasarkan SDM. Faisal Ali, Ketua MPU Aceh

Bangun Kebersamaan dan Keharmonisan

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali mengucap selamat kepada pasangan Muzakir Manaf dan Fadhullah (Mualem-Dek Fadh) yang akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada Rabu (12/2/2025) hari ini. Tgk Faisal memberi pesan kepada Mualem dan Dek Fadh agar membangun kebersamaan dan keharmonisan dengan semua elemen masyarakat Aceh dalam membangun Aceh ke depan. 

"Perlu membangun kebersamaan dan keharmonisan dengan semua elemen masyarakat Aceh, baik yang ada di Aceh, luar Aceh dan luar negeri serta membangun tim pemerintahan yang kuat berdasarkan SDM," katanya. Ia juga meminta Mualem dan Dek Fadh agar bekerja dengan ikhlas dalam menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat. "Jadikan semua rakyat Aceh bagaikan saudara kandung gubernur dan wakil gubernur," pesannya.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg menyebutkan,  ada tiga aspek utama yang harus menjadi prioritas pemerintahan ke depan, yaitu keagamaan, pendidikan, dan ekonomi. Menurutnya, ketiga aspek tersebut merupakan kunci dalam membangun Aceh yang lebih baik dan berdaya saing.

"Harapannya, ke depan ujung pembangunan Aceh hanya fokus pada aspek tersebut. Keagamaan menjaga identitas dan moralitas, pendidikan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan ekonomi memperkuat kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Mujiburrahman menilai, kondisi Aceh saat ini masih menyisakan sejumlah tantangan, termasuk tingginya angka kemiskinan dan persoalan mentalitas masyarakat yang cenderung bergantung pada bantuan. 

"Aceh masih menjadi provinsi termiskin di Sumatera dan masuk lima besar provinsi termiskin di Indonesia. Ini harus menjadi perhatian serius pemimpin Aceh ke depan," katanya.  

Rektor UIN Ar-Raniry juga menyorot masih adanya ketimpangan dalam pengelolaan anggaran daerah. Ia mencontohkan bagaimana sejumlah dinas di Aceh lebih banyak menghabiskan anggaran untuk operasional ketimbang program yang berdampak langsung bagi masyarakat.  

"Di Thailand, misalnya, mereka hanya fokus pada pertanian dan perikanan dan itu sudah cukup untuk menopang ekonomi negara. Aceh perlu meniru strategi seperti ini dengan menyesuaikan potensi yang ada," ujarnya.  

Lebih lanjut, Prof Mujiburrahman menekankan bahwa pendidikan berkualitas adalah hak setiap warga Aceh dan harus menjadi prioritas pemerintah. Ia menyoroti perlunya alokasi anggaran yang lebih efektif, termasuk pemanfaatan dana ratusan miliar yang mengendap di Baitul Mal Aceh untuk mendukung akses pendidikan bagi masyarakat.  

"Tidak boleh ada masyarakat Aceh yang tidak bisa mengaji atau tidak bisa shalat. Ini adalah degradasi yang dapat menghilangkan marwah Aceh sebagai Serambi Mekkah dan syariat Islam," tegasnya.  

Dalam konteks pemerintahan baru di Aceh, ia berharap Mualem dan Dek Fadh dapat membangun komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat serta bermitra dengan perguruan tinggi untuk merancang kebijakan yang berbasis riset dan data.  

"Sinergi antara pemerintah dan kampus sangat penting. Kami pimpinan dan sivitas akademika UIN Ar-Raniry siap memberikan dukungan penuh dan kontribusi dalam bentuk pemikiran, riset, dan pendampingan kebijakan  terhadap pemerintahan baru Aceh, agar dapat bekerja maksimal dan profesional sehingga Aceh bisa keluar dari berbagai problema dan tantangan yang dihadapi," pungkasnya.

Sejumlah tokoh Aceh lainnya juga menitip harapan besar untuk kemajuan Aceh kepada Muzakir Manaf dan Fadhullah. "Ini adalah kesempatan bagi Aceh untuk bisa lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah pusat mengingat hubungan yang panjang antara gubernur (Mualem) dan presiden (Prabowo Subianto)," kata tokoh Aceh di Jakarta, Sayed Muhammad Mulyadi yang dihubungi Serambi, Selasa (11/2/2025).

"Sebaiknya konsep Aceh menjadi pintu depan republik bisa terealisasi sebagai salah satu cara pengembangan ekonomi masyarakat yang paling rasional," tambah advokat senior ini.

Di samping itu, Sayed juga berharap Mualem-Dek Fadh melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan program-program pemerintah untuk memastikan kebutuhan lokal terpenuhi.

Selanjutnya, pemerintah ke depan juga diminta untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkomitmen pada praktik berkelanjutan.

"Dengan visi dan langkah yang tepat, diharapkan Muzakir Manaf dapat membawa Aceh menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik. Semoga gubernur baru bisa menjalankan janji-janji kampanye menyejahterakan rakyat Aceh dan menjaga perdamaian," tutupnya.(mas)  

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved