Breaking News Ulama Aceh Meninggal
Ketua MPU Aceh Lem Faisal Cerita Momen Terakhir Bertemu Abu Kuta Krueng dan Aba Asnawi Lamno
“Kita ikhlaskan kepergian keduanya, tapi ini sebuah kehilangan yang cukup besar bagi kita di Aceh. Mereka wariskan...
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal menyampaikan sangat berduka dengan berpulangnya ke rahmatullah kedua sosok ulama kharismatik Aceh pada Kamis (13/2/2025).
Dua sosok tersebut yakni Pimpinan Dayah Darul Munawwarah Pidie Jaya, Abu H Usman bin Ali (Abu Kuta Krueng) dan Pimpinan Dayah Budi Mesja Lamno, Aba H Asnawi bin Tgk Ramli.
“Kita ikhlaskan kepergian keduanya, tapi ini sebuah kehilangan yang cukup besar bagi kita di Aceh. Mereka wariskan keteladanan,” ungkap Lem Faisal.
Ketua MPU Aceh itu mengatakan, sulit menemukan orang seperti kedua sosok ulama tersebut bersama segudang ilmu pengetahuan yang dimiliki keduanya. Dan diketahui, Aba Asnawi termasuk salah satu murid dari Abu Kuta Krueng.
Lem Faisal bercerita, terakhir bertemu Abu Kuta Krueng saat menjenguk sehari sebelum meninggal dunia, dan sempat melepas jenazah salah satu ulama kharismatik Aceh itu dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Selain itu, keduanya sempat bertemu di Haul Alumni Mudi Samalanga sekitar dua bulan lalu.
“Abu datang memimpin doa, saya duduk di dekat Abu, berbicara sebentar dengan tawanya yang khas. Setelah itu Abu pamit untuk pulang ke Kuta Krueng, masih bisa bicara dan sehat seperti biasa,” kenang Lem Faisal.
Tidak ada pesan khusus dari Abu Kuta Krueng, sebab Ketua MPU Aceh itu berujar kalau almarhum merupakan sosok ulama sufi yang saleh, tidak berbicara bila tidak diajak berbicara.
Begitu pun dengan Aba Asnawi Lamno, keduanya bertemu sekitar dua pekan lalu. “Saya pulang ke Lamno menjenguk beliau, walau masih bisa mengenal kita, tapi tidak ngomong dan tidak bangun-bangun lagi dari tempat tidurnya karena sudah lama sakit,” ungkap Lem Faisal.
Dia berharap, masyarakat Aceh tetap tetap berkomitmen menjalankan kebaikan-kebaikan yang selama ini diajarkan oleh kedua ulama ini.
“Nilai-nilai yang sudah mereka berikan keteladanan kepada kita, tentu perlu kita lanjutkan,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.