Banda Aceh
Asosiasi Biorisk Indonesia Tinjau Laboratorium Poltekkes Kemenkes Aceh, Bahas Kolaborasi Penelitian
Dalam peninjauan tersebut, ABI menilai fasilitas Laboratorium Terpadu Poltekkes Aceh sudah tergolong baik dan memiliki potensi untuk..
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Aulia Prasetya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Asosiasi Biorisk Indonesia (ABI) meninjau Laboratorium Terpadu Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Aceh untuk melihat langsung pengelolaan laboratorium serta membahas potensi kerja sama dalam bidang penelitian dan pelatihan.
Kunjungan tersebut dilakukan oleh Dr. Silmi Mariya, S.Si., M.Si., IFBA PC dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dr. Febrina Meutiawati, Ph.D., IFBA PC dari Universitas Indonesia (UI). Keduanya juga merupakan profesional bersertifikat internasional dari International Federation of Biosafety Associations (IFBA).
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Wakil Direktur III Poltekkes Kemenkes Aceh, Dr. Teuku Salfiyadi, bersama jajaran akademik, di antaranya Dr. Fahmi, Ichwansyah, dan Fithriani selaku Kepala Laboratorium Terpadu. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tim Kerja Mutu Labkesmas Banda Aceh, Ners Nur Ramadhani, M.Kep, beserta timnya.
Dalam peninjauan tersebut, ABI menilai fasilitas Laboratorium Terpadu Poltekkes Aceh sudah tergolong baik dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pusat riset terapan di bidang kesehatan dan manajemen risiko biologis (biosafety dan biosecurity).
Dr. Silmi Mariya menyampaikan apresiasinya atas kesiapan Poltekkes Aceh dalam mengelola laboratorium dengan standar keamanan yang memadai. Ia menilai, hal ini menjadi modal penting dalam membangun kerja sama riset dan pelatihan di masa depan.
“Laboratorium di Poltekkes Kemenkes Aceh sudah memenuhi banyak aspek dasar yang sesuai dengan prinsip biorisk management. Kami melihat ada peluang besar untuk mengembangkan kolaborasi pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berdampak langsung pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan,” ujar Dr. Silmi.
Baca juga: Cetak Bidan Modern, Poltekkes Kemenkes Aceh Latih Mahasiswa Prenatal Yoga, Peluang Bisnis Usai Lulus
Sementara itu, Wakil Direktur III Poltekkes Kemenkes Aceh, Dr. Teuku Salfiyadi, menyebutkan bahwa kunjungan ABI menjadi langkah awal untuk membangun kolaborasi berbasis kebutuhan nyata di lapangan, bukan sekadar kerja sama administratif.
“Kami terbuka untuk kolaborasi yang berorientasi pada peningkatan kemampuan nyata di lapangan, terutama dalam penelitian dan pelatihan keselamatan kerja di laboratorium. Kami ingin hasilnya bisa langsung dirasakan, bukan hanya sebatas dokumen kerja sama,” katanya kepada Serambinews.com, Selasa (28/10/2025).
Ia menambahkan, penguatan kapasitas laboratorium menjadi prioritas kampus dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan yang terus berkembang.
“Laboratorium bukan hanya tempat praktik, tapi pusat riset dan inovasi. Dengan dukungan ABI, kami berharap bisa memperbaiki sistem keamanan biologis dan memperluas riset terapan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan tersebut ditutup dengan diskusi tentang rencana pelatihan bersama dan pengembangan modul pembelajaran berbasis biosafety dan biosecurity management.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.