Salam
Menarik, Menyimak Usulan Ustadz Masrul Aidi
LAHIRNYA wacana tentang usulan pengunduran waktu shalat Isya berjamaah satu jam di waktu bulan Ramadhan, harus dilihat sebagai sebuah rahmat.
LAHIRNYA wacana tentang usulan pengunduran waktu shalat Isya berjamaah satu jam di waktu bulan Ramadhan, harus dilihat sebagai sebuah rahmat. Sebab, yang namanya rahmat itu selalu membawa berkah bagi umatnya. Lagi pula, wacana tersebut seba-gaimana diusulkan ustadz Masrul Aidi pimpinan pondok Pesantren Babul Maghfirah Aceh Besar, adalah lebih banyak manfaatnya. Sa-lah satunya adalah kita tidak harus buru-buru shalat Isya tatkala baru saja usai berbuka puasa bersama keluarga.
Untuk itu, kita berharap wacana ini sepatutnya mendapat perhatian khusus dari pihak-pihak yang berkompeten. Misal-nya pengelola Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh kita ha-rapkan bisa mengkaji lebih dalam untuk kemudian menim-bang-nimbang mana lebih besar manfaatnya untuk umat.
Artinya, tidak perlu ide semacam ini diabaikan begitu saja tan-pa pengkajian yang serius. Tetapi akan lebih baik dibahas seca-ra mendalam, terutama oleh Dinas Syariat Islam Aceh, Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, dan juga pengelola masjid.
Singkatnya, jika wacana ini bisa terlaksana, maka masyarakat yang berada di luar Kota Banda Aceh juga bisa ikut shalat Isya ber-jamaah di Masjid Raya. Sebab, masyarakat sekitar Sibreh atau Lhoknga masih bisa menjangkau ke Masjid Raya seandainya wak-tu shalat Isya diundur selama satu jam menjadi pukul 21.00 Wib.
Sebelumnya diberitakan, beberapa hari ini ada wacana peng-unduran jadwal shalat Isya pada bulan Ramadhan ke pukul 21.00 Wib. Hal itu disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Babul Magfirah Cot Keueng, Aceh Besar, Ustaz H Masrul Aidi, Lc. Dikatakan, ia memperhatikan waktu shalat Subuh di Banda Aceh dan Aceh Besar saat baru kembali dari menuntut ilmu di Al-Azhar, Mesir.
Pada saat itu, terangnya, hampir seluruh masjid di Banda Aceh dan Aceh Besar memiliki interval antara azan dan iqamah shalat Subuh hanya sekitar tiga setengah menit. Padahal, azan Subuh itu mengingatkan kita dengan kalimat ‘ashalatu khairum minannaum’, yang artinya shalat itu lebih baik daripada tidur.
Demikian antara lain, disampaikan Masrul Aidi saat menja-di narasumber Podcast Serambi Spotlight yang mengangkat tema ‘Membedah Usulan Shalat Isya ke Pukul 21.00 WIB di Bulan Ramadhan’, Selasa (11/02/2025). Podcast yang di-pandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, disi-arkan langsung melalui YouTube Serambinews.com.
Menurutnya, dengan interval yang begitu singkat, banyak ja-maah yang tidak dapat hadir pada waktu yang tepat. “Makanya saya buat dalam tanda kutip, beberapa masjid meresponnya. Alhamdulillah, waktu azan dan iqamah menjadi sepuluh menit. Mulai dari Masjid Al-Hasyimi, Masjid Darul Falah Gampong Pine-ung, Masjid Baittussalihin Ulee Kareng,” tuturnya.
Sementara Masjid Raya Baiturrahman membutuhkan wak-tu lebih dari sepuluh tahun untuk mengubah interval waktu tersebut. “Masjid Raya Baiturrahman berhasil mengubah in-terval antara azan dan iqamah menjadi lima belas menit da-lam waktu yang sangat singkat, setelah sebelumnya hanya tiga setengah menit,” terang Ustaz Masrul.
Ia mengatakan, mobilitas masyarakat yang padat saat menje-lang shalat Tarawih sering menjadi kendala. “Seperti saya yang tinggal di Cot Keueng, sering menghadapi kemacetan saat me-nuju masjid di pusat kota untuk shalat Tarawih,” katanya.
Ia juga menyampaikan kebiasaan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang menunda waktu shalat Isya selama satu jam, khusus di bulan Ramadhan. “Di luar Ramadhan, mereka shalat Isya pukul 20.00 waktu Arab Saudi. Tapi saat Ramadhan, waktunya bergeser ke pukul 21.00. Ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk memberi jeda setelah berbuka puasa dan makan berat,” paparnya.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap wacana yang dikemu-kakan ustaz Masrul Aidi ini layak menjadi perhatian para pe-ngelola masjid di Aceh, terutama Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Apalagi mengingat, jika ini diterapkan, maka manfaatnya lebih besar. Semoga!
POJOK
Deddy Corbuzier dilantik menjadi staf khusus Men-teri Pertahanan
Hehehe, siapa bilang negara benar-benar meng-hemat anggaran?
Kalah di Riau, Persiraja tamat menuju promosi Liga 1
Tamat di sekolah dapat ijazah, tamat di sini “apoh apah”, kan?
Dua pejabat dinas kesehatan Aceh Tamiang ajukan pengunduran diri
Tidak selamanya orang tamak pada jabatan, tahu?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.