Breaking News

Resmi Jabat Gubernur Aceh dan Wakil, Datuk Mansyur: Mualem-Dek Fadh Harapan Baru Para Datuk Malaysia

Pria kelahiran Simpang Mulieng, Aceh Utara itu menyebutkan, beberapa datuk di Malaysia memang memiliki hubungan yang dekat dengan Mualem.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
YOUTUBE SERAMBINEWS
BINCANG PODCAST - Presiden dari paguyuban Persatuan Melayu Berketurunan Aceh Malaysia (Permebam), Datuk Mansyur bin Usman saat menjadi narasumber dalam podcast bertajuk "Mualem-Dek Fadh di Mata Datuk dan Warga Malaysia yang tayang di YouTube Serambinews, Kamis (13/2/2025), dipandu oleh jurnalis Serambi Yeni Hardika. (YOUTUBE SERAMBINEWS) 

SERAMBINEWS.COM - Muzakkir Manaf dan Fadhlullah kini resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2025-2030.

Keduanya telah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh  Periode 2025-2030 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Rabu (12/2/2025).

Prosesi pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan tersebut dilangsungkan di hadapan Mahkamah Syariah, dalam rapat paripurna istimewa DPR Aceh, di gedung utama DPRA, Banda Aceh.

Sebagai pemimpin baru, tentu ada banyak sekali harapan yang dipanjangkan oleh masyarakat Aceh kapada pasangan yang disapa Mualem-Dek Fadh tersebut.

Tak terkecuali bagi masyarakat dan keturunan Aceh yang ada di perantauan, seperti di Malaysia.

Datuk Mansyur bin Usman, Presiden dari paguyuban Persatuan Melayu Berketurunan Aceh Malaysia (Permebam) dalam kesempatannya berbincang di Studio Serambinews.com, Rabu (13/2/2025), mengungkapkan bagaimana antusiasme masyarakat Aceh yang ada di Malaysia terhadap terpilihnya Mualem dan Dek Fadh hingga kini resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030.

Ia mengatakan, para datuk di Malaysia, terutama yang memiliki garis keturunan Aceh, sangat senang atas pelantikan Mualem-Dek Fadh.

Datuk Mansyur menyebut, kepemimpinan Aceh dibawah Mualem dan Dek Fadh memang menjadi harapan mereka para datuk di Malaysia.

Baca juga: Mualem-Dek Fadh Diminta Akomodir Putra Barsela Isi SKPA

Baca juga: Singgung Soal Julukan Termiskin, Mualem: Saya Mau Nanti Aceh Lebih Kaya dari Provinsi Lain

"Sebenarnya kepemimpinan Mualem ini sangat-sangat diharapkan oleh tokoh-tokoh Aceh yang ada di Malaysia," ungkap Datuk Mansyur dalam podcast bertajuk "Mualem-Dek Fadh di Mata Datuk dan Warga Malaysia yang tayang  di YouTube Serambinews, Kamis (13/2/2025), dipandu oleh jurnalis Serambi Yeni Hardika.

Pria kelahiran Simpang Mulieng, Aceh Utara itu menyebutkan, beberapa datuk di Malaysia memang memiliki hubungan yang dekat dengan Mualem.

Termasuk dirinya, Datuk Mansyur mengatakan, bahwa ia telah lama menjalin hubungan sebagai sahabat dengan sosok mantan panglima GAM tersebut.

"Saya dan mualem sahabat cukup lama, sejak 1985. Mualem juga sangat dekat dengan warga Aceh di perantauan. Karena dia sebagai orang muda, dan pernah terlibat dalam perjuangan," tutur presiden Permebam tersebut.

Para datuk Malaysia, sambung Datuk Mansyur, memandang sosok Mualem mampu memberi arah perubahan pada sektor dagang masyarakat Aceh yang ada di Malaysia, sekaligus membangun perekonomian di Aceh sendiri.

Sebagaimana diketahui, banyak warga Aceh dan keturunannya yang memiliki usaha dagang dan terbilang sukses sebagai pebisnis di negeri jiran tersebut.

Kebanyakan dari mereka membuka usaha  sejenis kelontong, atau yang lebih di kenal dengan istilah kedai runcit.

Usaha warga Aceh tersebut banyak yang sukses. Sampai-sampai usaha peruncitan milik orang Aceh di Malaysia lebih dikenal dengan "Kedai Aceh".

Baca juga: Mendagri Minta Mualem-Dek Fadh Rawat Stabilitas Politik dan Keamanan Aceh

Namun yang disayangkan oleh para pedagang Aceh di sana, ialah pemasok barang-barang terutama dari Aceh, bukan dilakukan oleh putra Aceh.

"Hari ini kita pedagang Aceh di Malaysia, beli barang-barang yang bukan dibawa oleh orang Aceh. Padahal barangnya berasal dari Aceh, tapi didatangkan dari Medan. Kenapa tidak langsung dari Aceh saja," tegas Datuk Mansyur yang juga merupakan pebisnis asal Aceh yang berhasil di Malaysia.

Tak hanya dari sektor dagang yang ada di Malaysia, Datuk Mansyur mengatakan, para Datuk Malaysia lainnya juga melihat ada banyak potensi Aceh lain yang bisa dikembangkan.

Menurutnya, potensi-potensi tersebut memiliki peluang besar untuk menarik para investor menanamkan modalnya di Aceh, termasuk para pebisnis yang ada di Malaysia.

"Saya sudah beberapa kali bertemu dengan tim dari grup (bisnis) besar. Mereka berharap dapat berbisnis di Aceh, karena punya hubungan dengan Mualem, dengan Dek Fad," sebut Datuk Mansyur.

Disamping itu, lanjut Datuk Mansyur, sosok Mualem baik menurutnya secara pribadi maupun dalam pandangan datuk dan warga Aceh lain di Malaysia, memiliki pandangan dan visi yang sama.

Yaitu memajukan kesejahteraan ekonomi masyarakat Aceh. "Hubungan baik kita (para datuk), kita akan bantu mensuport dengan mendatangkan para investor ke Aceh," tutur Datuk Mansyur.

"Jadi harapan kami, Mualem memberikan kesempatan yang luas kepada investor yang akan kami bawa nanti," pungkasnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Baca juga: Sah, Mualem Lantik Illiza-Afdhal Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh 2025-2030

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved