Video

VIDEO - Mie Kocok Geurugok, Kuliner Ikonik Bireuen Berusia 2 Dekade Lebih yang Selalu Dicari

Tak warnanya yang cenderung lebih pucat, mie kuning yang digunakan untuk mie kocok juga memiliki bentuk lebih besar

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Teuku Raja Maulana

SERAMBINEWS.COM - Berbicara soal kuliner Aceh, pasti yang pertama sekali terlintas di benak banyak orang ialah Mie Aceh, olahan mie kuning dengan cita rasa rempahnya yang khas.

Kuliner dari bahan dasar mie memang menjadi salah satu kuliner andalan yang dimiliki Aceh.

Namun tidak hanya mie Aceh, ada satu varian olahan mie kuning lainnya yang juga cukup ikonik dan memiliki ciri khas tersendiri dari daerah asalnya, yaitu Mie Kocok Grugok.

Mie kucok grugok merupakan kuliner khas dari kabupaten Bireuen, kabupaten yang juga dikenal sebagai sentra wisata kuliner di Aceh.

Penyebutan nama dari Mie Kocok Grugok tertuju pada wilayah asalnya, yaitu Gampong (Dea) Grugok, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen. 

Baca juga: Sate Apaleh Geurugok Hadir di Banda Aceh

Mie Kocok Ajo merupakan satu dari beberapa warung mie kocok yang terkenal di Geurogok.

Lokasinya di tepi Jalan Medan – Banda Aceh, persis di jantung kota kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, atau oleh masyarakat setempat lazim menyebutnya Keude (pasar) Geurugok.

Di pusat ibu kota kecamatan Gandapura itu, setidaknya ada tiga warung yang menyediakan Mi Kocok Geurugok, yakni dua warung di sebelah sisi kiri dan satu warung di sebelah sisi kanan Jalan Banda Aceh-Medan.

Namun Mie Kocok Ajo yang dijajakan di sebuah rak berkelir kuning di depan kedai kopi satu pintu deretan sate Apaleh Geurugok yang telah terkenal seantero Aceh itu tak pernah sepi dari pengunjung. 

Konon, disebutkan bahwa mie kocok Ajo Geurugok merupakan kuliner legendaris yang berawal dari usaha keluarga dan usianya sudah lebih dari dua dekade

Baca juga: Banyak Kendaraan Keluar Masuk Sate Apaleh, Geurugok Macet, Petugas Operasi Ketupat Turun Tangan

Dalam sehari warung mie kocok ini bisa menghabiskan rata-rata 30-50 Kg mie kuning untuk ratusan sajian.

Jika di hari libur panjang atau momen lebaran, warung ini bisa menambah hampir dua kali lipat dari persediaan mie biasanya untuk mencukupi permintaan pengunjung.

Popularitas Mie Kocok Ajo Geurugok yang tak memudar meski sudah berusia lebih dari dua abad ini dikarenakan cita rasanya yang tak pernah berubah.

Kenikmatan rasa tersebut bisa terjaga karena resep turun-temurun milik keluarga yang saat ini sudah diwariskan pada generasi ketiganya.

Para penjual dan kokinya juga merupakan keluarga dari pendiri Mie Kocok Ajo Geurugok. 

Baca juga: VIDEO - Mencicipi Mie Kocok, Kuliner Khas Gandapura Bireuen

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved