Ramadhan 2025
6 Tradisi Unik Menjelang Ramadhan di Indonesia, Ada Meugang di Aceh hingga Marpangir di Sumut
Bahkan, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang unik dan menarik dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
6 Tradisi Unik Menjelang Ramadhan di Bebagai Daerah di Indonesia, Ada Meugang di Aceh hingga Marpangir di Sumut
SERAMBINEWS.COM - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, terutama saat menyambut bulan suci Ramadhan.
Setiap daerah memiliki tradisi unik yang berbeda, menunjukkan betapa dalamnya penghormatan terhadap bulan puasa yang penuh berkah ini.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim pun turut menyambut bulan penuh berkah ini dengan penuh persiapan.
Bahkan, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang unik dan menarik dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Tradisi- tradisi tersebut sudah lama dilakukan secara turun menurun serta mengandung makna mendalam yang bertujuan untuk menyucikan diri dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Lantas, tradisi unik apa saja di Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan? Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2025), berikut 6 diantaranya:
1. Tradisi Meugang – Aceh
Tradisi menyambut Ramadhan di Provinsi Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah ini sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14.
Tradisi ini biasanya dilakukan dengan hidangan daging sapi atau kerbau.
Menjelang meugang, biasanya masyarakat Aceh akan menyembelih atau berbondong-bondong pergi ke pasar untuk membeli daging sapi atau kerbau.
Tradisi meugang biasanya dilakukan tiga kali dalam setahun.
Di antaranya, dua hari menjelang Ramadhan, dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri dan dua hari menjelang IdulAdha.
2. Tradisi Marpangir – Sumatra Utara
Beberapa daerah di Sumatra Utara (Sumut) juga memiliki tradisi untuk menyambut Ramadhan yang dikenal dengan Marpangir.
Tradisi marpangir ini merupakan tradisi mandi secara tradisional menggunakan dedaunan atau rempah.
Seperti daun serai, daun pandan, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi, dan bunga pinang sebagai wewangian.
Tradisi Marpangir ini dilakukan masyarakat Sumatra Utara sebagai bentuk membersihkan diri.
3. Tradisi Malamang – Sumatra Barat
Tradisi berikutnya juga tidak kalah unik, yaitu tradisi Malamang yang dilakukan masyarakat Sumatra Barat.
Tradisi Malamang dilakukan masyarakat lokal dengan membuat makanan tradisional lemang.
Di balik kesederhanaan makanan tersebut, tradisi malamang dilakukan untuk memupuk rasa kebersamaan antarmasyarakat Minangkabau.
4. Tradisi Nyorog - Jakarta
Kalau masyarakat Jakarta atau suku Betawi biasanya melakukan tradisi Nyorog menjelang Ramadhan.
Tradisi ini dilakukan dengan memberikan bingkisan makanan kepada sanak saudara yang lebih tua.
Tradisi Nyorog ini tidak hanya sekedar berkirim makanan saja.
Namun, justru dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silahturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama.
5. Tradisi Cucurak – Jawa Barat
Selanjutnya ada tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan.
Disajikan dengan menu yang sederhana dimulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.
Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan berkumpul dan makan bersama saja.
Namun, menjadi momen silahturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur terhadap nikmat dan rezeki yang telah diberikan Tuhan.
6. Tradisi Mattunu Sulong – Sulawesi Barat
Tradisi Mattunu Sulong merupakan tradisi menyambut Ramadhan yang dilakukan Masyarakat Polewali, Mandar, Sulawesi Barat.
Tradisi ini dilakukan dengan menyalakan pelita tradisional yang terbuat dari buah kemiri dan ditumpuk dengan kapuk, lalu dililitkan pada potongan bambu.
Pelita tersebut ditempel di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk, hingga dapur.
Menurut kepercayaan, tradisi Mattunu Sulong bertujuan mendapatkan keberkahan dari Sang Pencipta dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan lancar.
(Serambinews.com/Amelia Puspa Trinanda)
Niat Doa Bayar Utang Puasa Ramadhan, Bagaimana Jika Digabung dengan Puasa Syawal |
![]() |
---|
Simak, Bacaan Doa Hari ke-28 Puasa Ramadhan 2025 Disertai Lafal Latin dan Arti |
![]() |
---|
Dr HM Haikal MM di Masjid Raya Baiturrahman, Berikut Daftar Khatib Jumat di Banda Aceh Besok |
![]() |
---|
Di 90 Masjid Pada Jumat Terakhir Ramadhan, Ini Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Banda Aceh |
![]() |
---|
Amalan Doa Hari ke-27 Ramadan, Penuhi Keberkahan Bulan ini dengan Lailatul Qadar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.