Travel

Dinginnya Puncak Gunung Salak, Keindahan Panorama Lintas KKA, Wisata Ikonik & Estetik di Aceh Utara

Keindahan puncak Gunung Salak menjadi daya tarik utama bagi para pelancong domestik.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Suasana kabut di D'Ground Coffe, Puncak Gunung Salak. 

SERAMBINEWS.COM - Bila di Jawa Barat ada Puncak Bogor yang terkenal, di Aceh juga tidak kalah menarik dengan Puncak Gunung Salak, sebuah kawasan pegunungan yang terkenal sebagai destinasi wisata dengan pemandangan alam yang memukau.

Puncak Gunung Salak terletak di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah, kawasan ini sudah sejak lama menjadi destinasi tersohor seantero Aceh.

Setiap hari, puncak Gunung Salak selalu dipadati pengunjung, bahkan hingga malam tiba, kehadiran kafe-kafe kekinian yang tampak memikat di sepanjang kaki gunung menambah pesona kawasan ini sebagai destinasi wisata favorit.

Keindahan puncak Gunung Salak menjadi daya tarik utama bagi para pelancong domestik.

Dari ketinggiannya, puncak ini menawarkan pemandangan spektakuler, udara segar, dan sensasi kabut yang memukau. Jejeran pegunungan yang membentang luas juga tampak jelas sejauh mata memandang.

Wisatawan tengah menikmati keindahan puncak Gunung Salak, tepatnya di D'Ground Coffe, Sabtu (15/2/2025).
Wisatawan tengah menikmati keindahan puncak Gunung Salak, tepatnya di D'Ground Coffe, Sabtu (15/2/2025). (SERAMBINEWS.COM/Muhammad Aulia)

Lokasi ini sangat cocok untuk mencari ketenangan dan kebahagiaan, berinteraksi dengan alam yang masih asri, serta menikmati kabut sambil menyeruput secangkir kopi.

Belakangan ini, puncak Gunung Salak semakin diminati wisatawan karena munculnya berbagai kafe-kafe modern yang dibangun di sepanjang jalan.

Deretan kafe ini dapat dengan mudah terlihat sejak dari kaki Gunung Salak, terutama jika ditempuh dari arah Lhokseumawe.

Salah satu kafe yang menjadi tujuan utama wisatawan anak muda adalah D'Ground Coffee.

Berdiri sejak tahun 2016, D'Ground Coffee menawarkan konsep kafe indoor & outdoor dengan pemandangan alam yang indah.

Di sisi tengah kafe juga terdapat sebuah spot-spot cantik untuk berfoto. 

Suasana kabut di D'Ground Coffe, Puncak Gunung Salak.
Suasana kabut di D'Ground Coffe, Puncak Gunung Salak. (SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN)

Fasilitas yang lengkap seperti toilet dan musholla yang memadai menjadikan kafe ini incaran wisatawan.

Amiruddin, pria yang akrab disapa Amir Pang (49), pemilik kafe mengatakan, nama D'Ground kafe terisnpirasi dari konsep alam yang mereka tawarkan.

"Kami mendirikan tempat ini dengan konsep alam, karena memang yang kami jual di sini adalah pemandangan alam. Itulah mengapa nama 'D' Ground' terinspirasi dari konsep tersebut," ujarnya kepada Serambinews.com, Sabtu (15/2/2025)

Lanjut Amir, selain menawarkan pemandangan alam memukau, yang menjadi ikon di sini adalah suguhan kopi khas Aceh. Meski demikian, kuliner yang disajikan juga tak kalah lezat dan patut untuk dicoba.

Popularitas kafe D'Ground kini semakin meluas setelah menambah inovasi pada bangunan terbuka yang didominasi elemen kayu, dengan desain yang estetik dan kekinian.

Spot ini kini menjadi favorit anak muda, dengan lokasi outdoor yang memberikan pengalaman berbeda, dan jika beruntung, pengunjung bisa merasakan langsung sensasi kabut tebal yang turun di sekitar kafe.

Suasana sore hari di D'Ground Coffe. puncak Gunung Salak, Sabtu (15/2/2025).
Suasana sore hari di D'Ground Coffe. puncak Gunung Salak, Sabtu (15/2/2025). (SERAMBINEWS.COM/Muhammad Aulia)

Ketika kabut turun, suasana di lokasi ini seakan membawa Anda ke dunia yang berbeda.

Keindahan alam yang syahdu, dipadu dengan dinginnya kabut yang menyentuh kulit, membuat Anda merasa seakan tidak ingin beranjak dari tempat duduk dan benar-benar tenggelam dalam kedamaian yang ditawarkan.

Meski menjadi favorit anak muda, bangunan lama pada sisi kanan kafe juga tetap menyosor berbagai kalangan seperti orang tua hingga kunjungan keluarga.

Mayoritas pengunjung berasal dari Aceh terutama Bireuen, Idi hingga Banda Aceh. 

Seiring dengan ramainya pengunjung, kini D'Ground Coffe telah memperkerjakan 25 karyawan lokal, dan pada akhir pekan, jumlah pekerja bisa mencapai 30 orang, dimana sebelumnya hanya 9 karyawan, ini menunjukkan bahwa eksistensi kafe di puncak Gunung Salak kian diminati.

Suasana malam di D'Ground Coffe, puncak Gunung Salak, Aceh Utara, Sabtu (15/2/2025)
Suasana malam di D'Ground Coffe, puncak Gunung Salak, Aceh Utara, Sabtu (15/2/2025) (SERAMBINEWS.COM/Muhammad Aulia)

Kawasan puncak Gunung Salak bisa dicapai dengan perjalanan mobil atau motor sekitar 1 hingga 1,5 jam dari Kota Lhokseumawe, tergantung pada kondisi lalu lintas. 

Bagi anda yang ingin berkunjung, kafe ini buka mulai pukul 9 pagi hingga pukul 22.00 WIB.

Dengan semakin diminatinya wisata ini, Amir berharap ke depannya puncak Gunung Salak tidak hanya menjadi ikon utama Aceh Utara tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Harapan kami ke depan adalah menjadikan wisata Gunung Salak sebagai ikon utama Aceh Utara dan Aceh secara keseluruhan. Kami sebagai pemilik serta bagian dari masyarakat setempat berharap agar seluruh pihak mendukung upaya ini demi kemajuan pariwisata Aceh. Dengan dukungan bersama, kami yakin bahwa Gunung Salak dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah ini," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved