Meugang

Cegah Kenaikan Harga Daging, ASN Diimbau Meugang Lebih Awal 

Selain itu, kata Zalsufran, meugang lebih awal bagi ASN juga bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan masyarakat di titik-titik tertentu. 

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Rianza Alfandi
MEUGANG LEBIH AWAL – Kepala Dinas Disnak Aceh, Zalsufran, mengimbau ASN di Aceh melaksanakan tradisi meugang lebih awal untuk mencegah lonjakan harga daging, Selasa (25/2/2025). 

Laporan Rianza Alfandi I Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Aceh Zalsufran mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) di Aceh untuk melaksanakan tradisi meugang lebih awal dari masyarakat lainnya. 

Hal itu bertujuan mencegah terjadinya lonjakan harga daging di hari meugang

Selain itu, kata Zalsufran, meugang lebih awal bagi ASN juga bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan masyarakat di titik-titik tertentu. 

“Untuk menjaga harga, kita harapkan pegawai negeri di seluruh Aceh bisa meugang lebih cepat, bisa melakukan pembelian lebih cepat sehingga tidak terjadi penumpukan di tanggal 28 atau 27 nanti,” kata Zalsufran, Selasa (25/2/2025). 

“Kalau PNS-nya belanja lebih cepat, tidak terjadi penumpukan, sehingga harga pun menjadi lebih stabil. Karena hukum pasarnya seperti itu,” tambahnya.

Untuk saat ini, kata dia, harga daging di pasaran masih terpantau normal yakni berkisar Rp140.000 hingga Rp150.000 ribu. 

“Ring harga harga untuk Banda Aceh itu sekitar Rp140.000 sampai Rp170.000 per kilogram, dan rata-rata seluruh Aceh juga seperti itu,” ujarnya.

Zalsufran juga mengharapkan, agar hewan ternak yang diperuntukkan pada tradisi meugang menyambut Ramadhan 2025 agar dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) atau di lokasi yang ditentukan oleh pemerintah. 

Hal tersebut untuk memastikan daging meugang berasal dari ternak yang sehat dan terbebas dari penyakit, karena sudah melewati pemeriksaan oleh dokter hewan. 

“Jadi pemerintah setempat itu sudah menentukan titik pelaksanaan meugang itu ada di sini, di sini. Hal ini supaya memudahkan petugas kami di lapangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewannya, sehingga masyarakat pun mendapatkan daging dari hewan yang sehat,” ungkapnya. 

Zalsufran menambahkan, stok hewan untuk meugang menyambut Ramadhan tahun ini sebagian besarnya merupakan ternak lokal milik masyarakat. Selain juga ada ternak-ternak yang didatangkan dari luar Aceh untuk mencukupi kebutuhan daging. 

“Yang datang dari luar Aceh diperiksa kesehatannya malah lebih ketat, di perbatasan sampai kemari sebelum masuk RPH diperiksa dulu, sebelum dipotong diperiksa lagi,” pungkasnya.(*) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved