Berita Pidie

Jelang Ramadhan, Masyarakat Kembang Tanjong Santuni 195 Anak Yatim  

Agenda ini disepakati dalam rapat panitia seluruh pemangku kepentingan termasuk umum mukim dan Keuchik

Editor: Nur Nihayati
IST
SANTUNAN ANAK YATIM - Camat Kembang Tanjung, Fauzi saat menhadiri acara santunan anak yatim menjelang bulan puasa di Masjid setempat, Selasa (25/2/2025). 

Agenda ini disepakati dalam rapat panitia seluruh pemangku kepentingan termasuk umum mukim dan Keuchik

SERAMBINEWS.COM, SIGLI -  Bulan suci Ramadhan 1446 H sudah dekat.

Menyambut bulan suci kali ini masyarakat Kecamatan Kembang Tanjung, Pidie melakukan kegiatan kepedulian pada anak yatim di sekitar.

Masyarakat Kecamatan Kembang Tanjong menyantuntuni sebanyak 195 anak yatim di Masjid Besar Nurul Mukmin, Selasa (25/2/2025).

Kegiatan ini dihadiri Camat Kembang Tanjong, Fauzi SKM MKM, Para umum mukim, keuchik, tokoh masyarakat dan para donatur.

Kegiatan santunan, ini menjadi agenda setiap tahun jelang datang bulan suci Ramadhan.

Agenda ini disepakati dalam rapat panitia seluruh pemangku kepentingan termasuk umum mukim dan Keuchik dalam wilayah kerja Kecamatan Kembang Tanjong 

SANTUNAN - Camat Kembang Tanjung, Fauzi saat menyerahkan santunan anak yatim, Selasa (25/2/2025).
SANTUNAN - Camat Kembang Tanjung, Fauzi saat menyerahkan santunan anak yatim, Selasa (25/2/2025). (IST)

Camat Kembang Tanjong, Fauzi Harfa, dalam sambutanya mentampaikan rasa terimakasih kepada semua Panitia yang yang telah lelah bekerja, bergerilya  menggalang dana dari para donatur, baik yang ada dalam maupun di luar Kabupaten Pidie

Begitupun para Keuchik yang sudah mengambil peran penting dalam menyukseskan agenda mulia ini. 

"Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana. Terimakasih kepada imum mukim dan para Keuchik yang telah sering melaksanakan acara santunan anak yatim-piatu di kemukiman masing masing dan di Gampong masing masing," kata Fauzi.

Sementara itu, Ustadz Munawir Shiddiq selaku penceramah dalam acara santunan anak yatim, itu menyampaikan tausiyahnya tentang sejarah Sayyidina Umar. 

Dimana ketika sahabat Nabi Muhammad SAW, itu melewati perkampungan mendengar suara tangisan anak kecil dalam sebuah rumah. Lalu dengan serta merta saidina Umar mencari tahu penyebab adanya tangisan anak kecil rersebut, dan ternyata anak itu sedang menunggu masakan yang sedang direbus oleh ibunya. 

Kemudian, setelah tahu hal itu lalu Sayyidina Umar mengambil sekarung gandum, lalu menyerahkan kepada keluarga tersebut untuk dimasak.

"Maka itu, dari kisah itulah menjadi pedoman. Dari cerita dan sejarah ini bisa kita mengambil contoh agar para pemimpin senantiasa memperhatikan penderitaan anak yatim," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved