Meugang Puasa 1446 Hijriah, Masyarakat Aceh Sembelih Hampir 34.000 Sspi dan Kerbau

Setiap orang yang melanggar ketentuan ini dapat dipidana penjara paling lama enam bulan atau denda paling banyak Rp50 juta. 

Masih stabil

Lebih lanjut Zalsufran merangkan bahwa hingga Selasa (25/2/2025) pagi, harga jual daging sapi di Banda Aceh dan Aceh Besar  
pada musim meugang ini masih stabil,  yakni Rp150.000 per kg.
Sangat sedikit pedagang daging yang mulai menaikkan harga jual mencapai Rp160.000 per kg.

Ia tambahkan bahwa pemilik dan pedagang sapi dan kerbau ternyata sudah menyembelih hewan ternaknya tiga hari lalu (sejak hari Minggu).

Hal itu dilakukan karena pertimbangan bahwa tanggal 28 Februari jatuh pada hari Jumat. Karena waktu untuk berjualan pada hari Jumat sangat singkat, pemilik atau pedagang ternak sudah duluan memotong sapi atau kerbaunya sejak Minggu atau Senin lalu sehingga durasi jualnya lebih panjang.

"Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi mengapa harga daging di Banda Aceh dan Aceh Besar masih stabil," kata Zalsufran.

Putra Aceh Barat Daya ini memprediksi, harga daging sapi dan kerbau pada musim 'makmeugang' kali ini berkisar antara Rp140.000 hingga Rp170.000 per kg.

Ia juga berharap para pegawai negeri sipil (PNS) berbelanja daging lebih awal sebelum tanggal 27 Februari,  sehingga tidak terjadi lonjakan harga pada tanggal 27 dan 28 Februari,  sebagai puncak 'uroe makmeugang '.

"Kalau semuanya beli daging serentak pada tanggal 28 Februari, harga biasanya jadi naik. Tapi, kalau PNS sudah beli daging duluan, kemungkinan kenaikan harga tidak begitu signifikan," kata Zalsufran. 

Berdasarkan pantauan Serambinews.com, mayoritas maayarakat Aceh menyembelih sapi pada saat meugang, baik pada meugang puasa,  Idulfitri, maupun meugang Iduladha. 

Hanya di Simeulue, Aceh Singkil,  Kota Subulussalam, dan sebagian Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan Aceh Barat yang penduduknya lebih menyukai daging sapi ketimbang daging kerbau. (*)