Berita Bireuen
Sambut Bulan Ramadhan, Ini Pesan Waled Nuruzzahri
Ulama Aceh Tgk Nuruzzahri atau lebih Waled Nu menyampaikan sejumlah pesan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Tgk Nuruzzahri atau lebih Waled Nu, pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga Bireuen dan salah seorang ulama besar di Aceh, Jumat (28/2/2025) menyampaikan sejumlah pesan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
Adapun pesannya kaum muslimin bersuka cita menyambut kedatangan bulan Ramadhan 1446 H.
Berbagai aktivitas perayaan digelar untuk menyambut bulan mulia tersebut.
Namun di samping itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan selama menjalani hari-hari puasa.
Ada beberapa nasehat dari Waled Nuruzzahri selaku Pimpinan YPI Ummul Ayman antara lain mengajak kaum muslimin meningkatkan kuantitas dan kualitas amal.
"Semakin hari, semakin bertambah ilmu kita, karena mengikuti pengajian-pengajian, baik pengajian secara langsung/ manual maupun pengajian secara virtual," ujarnya.
Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Sahur, Berikut Tips Agar Sahur Lebih Optimal
Dengan bertambahnya ilmu itu, seyogyanya kualitas amal pun mesti bertambah.
Jangan saja kualitas ilmu, namun kuantitas serta kualitas amal juga mesti bertambah.
Adalah prihatin kita melihat fenomena sebalik dari itu.
Kenyataannya semakin bertambah ilmu, semakin bertambah usia, tetapi tidak bertambah petunjuk kita kepada Allah, kepada kebenaran.
Bahkan semakin jauh dari pengamalan-pengamalan.
Dari puasa Ramadhan kita tingkatkan kuantitas dan kualitas amalan.
Misalnya jika di luar Ramadhan, kita shalat lima waktu saja, cobalah di dalam bulan Ramadhan, kita sertakan dengan shalat-shalat sunat, baik sunat yang khusus di bulan Ramadhan seperti tarawih maupun sunat-sunat lain.
Konon lagi sunat yang diikuti dengan shalat fardhu (sunat rawatib).
Jika biasanya kita shalat fardhunya sehari semalam 17 rakaat, alangkah indahnya jika kita tambah dengan shalat sunnah sebanyak 17 rakaat juga, misalnya.
Baca juga: Bacaan Doa Kamilin dan Doa Setelah Witir, Sebagai Bentuk Penyempurnaan Ibadah
Akan tetapi jika bulan Ramadhan ini kita perlakukan sama juga dengan bulan-bulan lain, maka tidak ada peningkatan amalan kita.
Sementara umur semakin bertambah, semakin dekat kita dengan pertanggungjawaban dihadapan Allah Swt.
Tidak menyia-nyiakan waktu. Allah Swt memberikan kehidupan kepada hambaNya dengan tujuan kita menyembah dan patuh terhadapNya.
Umur yang diberikan olehNya bukanlah untuk kita habiskan begitu saja tanpa melakukan kebaikan-kebaikan.
Selain nikmat umur, Allah Swt juga memberikan nikmat fasilitas-fasilitas berupa rezeki dan lainnya, untuk penunjang kita beribadah kepadaNya.
Jika kita menyia-nyiakannya, sungguh kita termasuk orang-orang yang rugi.
Bulan Ramadhan memberikan peluang kepada kita untuk terus berbuat kebaikan.
Allah melipatgandakan pahala di bulan mulia tersebut.
Tetap produktif selama berpuasa, puasa tentunya tidak boleh menjadi hambatan bagi kita dari melakukan aktivitas-aktivitas produktif.
Bahkan sebaliknya, kita berlomba-lomba dalam melakukan hal-hal terbaru atau minimal produktif dengan rutinitas keseharian.
Tidak menjadi alasan untuk mager alias malas gerak.
Baca juga: Ratusan Warga Binaan Lapas Bireuen Shalat Tarawih Berjamaah
Karena pengamalan dalam ajaran Islam itu bukan saja berbentuk ibadah mahdhah berupa shalat dan puasa saja.
Namun rukun-rukun Islam itu sendiri mengajarkan kepada kita semua hal dari semua sisi kehidupan.
Islam menganjurkan kita mencintai negeri dan mengajarkan kita bagaimana cara mencintainya.
Jika di luar Ramadhan, kita tidak punya kecintaan kepada wathan, maka coba di dalam Ramadhan kita tingkatkan hubbul wathan (cinta tanah air) tersebut.
Islam memperhatikan sikap kita terhadap lingkungan dan menganjurkan kebersihan kepada pemeluknya. Itu kan ibadah juga.
Maka jika di luar Ramadhan kita tak pernah memperhatikan sampah yang berserakan, maka di dalam Ramadhan coba ciptakan Ramadhan bersih.
Islam mengajarkan kita tentang kedamaian, ketenangan serta tidak membenarkan menyakiti pihak lain. Maka mari kita perhatikan keamanan dan ciptakan lingkungan yang positif, nyaman serta jauh dari kebisingan.
Terlebih lagi di saat orang-orang sedang melaksanakan ibadah tarawih di malam hari.
Menjaga kehormatan Ramadhan, Ramadhan merupakan bulan yang baik, berkah serta bulan pengampunan (maghfirah).
Baca juga: Ini Dia Doa Pertama Bulan Ramadhan yang Dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW – Ustadz Adi Hidayat
Maka mari kita mengambil pengampunan dari Allah Swt. Pengampunan tidak akan datang sendiri tanpa kita mengusahakannya. Pengampunan itu anugerah dari Allah untuk kita hambaNya.
Maka harus dijemput dengan usaha, yaitu dengan bertaqarrub (mendekatkan) diri kepada Allah dengan mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya dan menjauhi segala hal-hal yang dapat menjatuhkan kehormatan bulan ini.
Bulan Ramadhan juga dikenal dengan ‘Bulan Suci’. Mengapa? Maksudnya kita harus menyucikan segala jiwa kita daripada kotoran berupa dosa.
Di bulan ini juga Allah mengikat setan-setan yang menjadi pemantik nafsu untuk kita melakukan larangan-laranganNya.(*)
Baca juga: Niat Doa Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan, Ini Hukum dan Waktu serta Tata Cara Mengerjakannya
Faperta UNIKI Bireuen Kerja Sama dengan FKA untuk Kembangkan Kakao di Aceh |
![]() |
---|
Polda Aceh Serahkan 2 Tersangka Tramadol ke Kejari Bireuen, BB dari Jakarta Hendak Diedar di Matang |
![]() |
---|
KLHK Lakukan Penilaian Adipura dan TPA di Bireuen, Sambangi 18 Titik Ini |
![]() |
---|
Demi Beras Murah, Ratusan Warga Gandapura Rela Panas-panasan Antri Panjang |
![]() |
---|
Puluhan Lansia Rambong Payong Bireuen Kembali Belajar di Sekolah Mutiara Senja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.