Berita Bireuen
Cerita Orang Tua Kakak Adik Terseret Banjir di Jalan Bireuen - Takengon, Satu Meninggal & 1 Hilang
Mulyadi (45) orang tua dari kakak dan adik tersebut mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Mulyadi (45) orang tua dari kakak dan adik tersebut mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Peristiwa pilu banjir luapan menerjang lintasan Bireuen - Takengon menelan korban jiwa, Sabtu (8/3/2025) malam.
Betapa tidak dua anak perempuan kakak dan adik ikut menjadi korban sekaligus.
Kakak dan adik bernama Mardiana (17) dan Rina Fitri (11), warga Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah terseret banjir luapan di lintasan Bireuen – Takengon, Km 24 kawasan Desa Krueng Simpo, Juli Bireuen.
Rina Fitri ditemukan meninggal dunia sedangkan Mardiana masih dalam pencarian.
Baca juga: Diterjang Banjir di Jalan Bireuen - Takengon, Sepmor Masuk Jurang, Adik Meninggal dan Kakak Hilang
Mulyadi (45) orang tua dari kakak dan adik tersebut mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek di Gampong Meunasah Kreung, Kecamatan Jangka, karena rindu sama nenek, saat balik ke Blang
Rakal nanti sekalian membeli makanan buat buka puasa bersama.
Kedua anaknya selama ini tinggal dirumah neneknya Ti Sarah adalah orang tua dari ibunya, Rina Fitri sekolah di MIN 5 Gampong Lamkuta, Kecamatan Jangka, tinggal dirumah neneknya.
Sedangkan si kakak Mardiana santri di Dayah Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa.
Usai berbuka Mulyadi dan istrinya Rosdiana (38) mulai khawatir karena kedua anaknya
naik sepeda motor Honda Beat belum tiba di rumah.
Karena diperkirakan jam 17.00 WIB sudah berangkat dari Keude Peusangan ke Blang Rakal. Karena beluk ada kabar anaknya, sekitar pukul 20.00 WIB, Mulyadi pergi mencari ke rumah teman anaknya di kawasan Cot
Panglima.
"Sudah jam 8 malam anak saya belum juga sampai di rumah, jadi saya merasa khawatir saya pergi mencari ke rumah temannya di Cot Panglima biasa singgah disitu, sampai dirumah temannya kedua anak saya tidak ada.
Lalu saya pergi cari ke arah Bireuen, sampai Km 24 saya lihat ramai warga dan petugas," ujarnya.
Setiba di lokasi, Mulyadi mencari tahu hal sedang terjadi apa dan informasi dari warga
ada dua orang pelintas hanyut diterjang banjir luapan.
Dia juga mengatakan sedang mencari kedua anaknya belum sampai pulang kerumah.
Kakak adik diterjang banjir
jalan Bireuen–Takengon
sepmor masuk jurang
banjir luapan
korban meninggal
Fakultas Hukum UNIKI Bireuen dan Unimal Perpanjang Kerja Sama, Debat Hingga Peradilan Semu |
![]() |
---|
Santri Asal Bireuen Umumnya Sudah Hafal Ayat Quran, Tapi Sebagian Gugup Saat Diuji Seleksi Beasiswa |
![]() |
---|
Seribuan Kader PKK di Bireuen Hadiri Peringatan HKG PKK Ke-53 dan Gerakan Cegah Stunting, Ada Lomba |
![]() |
---|
421 Santri Bireuen Ikuti Seleksi Beasiswa Tahfidz Pemkab, Berebut 222 Kuota |
![]() |
---|
Dua Korban Kebakaran di Jangka Bireuen Terima Rp 33 Juta dari Donasi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.