Ramadhan 2025

Begini Dahsyatnya Pahala Sedekah di Bulan Ramadhan

“Kita sering menyebutnya dengan sedekah, karena ini merupakan amalan yang sangat-sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Chat GPT
ILUSTRASI BERSEDEKAH - Ramadhan adalah waktu terbaik untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah bersedekah dan memberi makan orang yang berpuasa, yang pahalanya setara dengan pahala puasa itu sendiri. 

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah bersedekah dan memberi makan orang yang berpuasa, yang pahalanya setara dengan pahala puasa itu sendiri.

SERAMBINEWS.COM – Ramadhan adalah waktu terbaik untuk meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial.

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah bersedekah dan memberi makan orang yang berpuasa, yang pahalanya setara dengan pahala puasa itu sendiri.

Selain itu, puasa melatih umat Muslim untuk lebih peka terhadap penderitaan sesama, menumbuhkan semangat tolong-menolong (ta’awun), serta mempererat solidaritas sosial.

Dengan meningkatkan amal saleh dan kepedulian terhadap sesama, Ramadhan menjadi momentum untuk memperkokoh persatuan dan menciptakan kehidupan yang lebih harmonis serta penuh berkah.

Pimpinan Dayah Khamsatu Anwar, Deunong, Aceh Besar, Dr Tgk Sirajuddin Saman MA, menyampaikan hal ini Program Serambi Ramadhan, beberapa waktu lalu. 

“Kita sering menyebutnya dengan sedekah, karena ini merupakan amalan yang sangat-sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW,” ujarnya. 

Tgk Sirajuddin mengutip sebuah hadis riwayat Tirmidzi "Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

“Coba bayangkan kalau ada 20 orang yang saya beri makan untuk mereka yang berpuasa walau dengan dua potong kue, berarti saya mendapat 21 pahala puasa.

Satu pahala saya, 20-nya dari pahala mereka,” tambahnya.

Menurut Tgk Sirajuddin, setiap Muslim juga dilatih melalui puasa agar menjadi insan yang mampu merasakan derita sesamanya dan melahirkan sikap ta’awun yakni semangat saling tolong menolong dan bekerja sama dengan orang lain secara tulus ikhlas dan baik.

Bagi yang kaya agar dapat berbagi dengan saudaranya yang miskin, yang berilmu agar mau membimbing orang lain dengan ilmunya, yang memiliki kekuasaan senantiasa dapat menyejahterakan orang banyak melalui kekuasaaanya, dan yang berkecukupan dapat terpanggil untuk menolong siapa saja yang kekurangan.

Peraih gelar doktor di UIN Ar-Raniry Banda Aceh tahun 2020 ini berharap, umat Muslim dapat menjaga dirinya dari berbagai bentuk permusuhan serta dapat menyemai benih-benih solidaritas sesama. 

Sebagai salah satu bentuk hubungan untuk membangun hubungan yang bersih dan baik dalam kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kehidupan dunia secara universal.

Dengan puasa Ramadhan ini juga, kata Tgk Sirajuddin, diharapkan tertanamnya sikap ta’awun atau solidaritas sosial yang luhur terhadap sesama yang merupakan hasil dari proses hablu min Allah yang dapat membuahkan sifat kemanusiaan yang luhur dan hablu min al-nas yang dapat melahirkan sifat saling butuh antara satu dengan lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved