Kesehatan

Dokter Boyke Ungkap Penyebab Hasrat Seks Naik saat Puasa, Singgung Soal Makanan

Menurut seksolog dr Boyke Dian Nugraha, fenomena ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah konsumsi makanan tertentu...

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Eddy Fitriadi
IST
BOYKE DIAN NUGRAHA. Dokter Boyke Ungkap Penyebab Hasrat Seks Naik saat Puasa, Singgung Soal Makanan. 

SERAMBINEWS.COM - Selama bulan puasa, beberapa pasangan melaporkan adanya peningkatan libido atau hasrat seksual yang cukup signifikan.

Menurut seksolog dr Boyke Dian Nugraha, fenomena ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah konsumsi makanan tertentu yang dapat merangsang libido.

Dr Boyke juga mengingatkan ada beberapa hal yang perlu dihindari agar gairah seksual tetap terjaga dengan baik selama menjalani ibadah puasa.

Biar nggak penasaran yuk disimak penjelasan dari dr Boyke

Dilansir Serambinews.com dari akun TikTok Klinik Pasutri pada Rabu (12/3/2025), dr Boyke mengungkap penyebab naiknya libido pada seseorang umumnya disebabkan oleh tiga faktor yaitu tergantung pada apa yang dikonsumsi, hormonal dan juga objek yang dilihat.

"Libido itu kan sangat tergantung pada pertama, makanan. Kedua, hormonal. Tiga objek kita," ujarnya.

Baca juga: Organ Reproduksi Rentan Terkena Infeksi saat Menstruasi, dr Boyke Imbau Wanita Lakukan Hal Ini

Faktor Makanan 

Menurut dr Boyke, peningkatan libido selama bulan puasa bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.

Makanan yang mengandung zat-zat tertentu, seperti daging kambing dan cokelat, dapat membangkitkan hormon testosteron dan meningkatkan gairah seksual.

Jika anda ingin mengontrol libido pada diri, sudah pantasnya mengontrol apa yang anda konsumsi.

"Makanan yang terlalu banyak mengandung, membangkitkan hormon-hormon testosteron, kayak kambing, kayak coklat tentunya, kalau kamu pengen menekannya, lain dengan pengantin baru ya, kalau kamu pengen menguranginya boleh," sambungnya.

Faktor Hormonal

Selain makanan, faktor lain yang mempengaruhi libido selama bulan puasa adalah interaksi dengan pasangan dan lingkungan sekitar.

Dr Boyke mengingatkan agar pasangan tidak terlalu 'lenjeh' atau merangsang, seperti berpelukan atau berinteraksi fisik yang berlebihan, karena hal tersebut bisa memicu gairah seksual yang tidak diinginkan.

Baca juga: Bukan Hanya Gemuk, Inilah Efek Samping Pil KB pada Wanita, dr Boyke Ungkap Fakta Mengejutkan

Terutama di bulan puasa, di mana umat Muslim diharapkan untuk menjaga ibadah mereka agar tetap fokus dan tidak batal.

"Misalnya gelendot-gelendot gitu ya, kemudian meluk dari belakang, yang cowok juga gitu ya, karena kepengen meluk-meluk, gak usah deh bulan puasa. Ingat batal-batal-batal Ya kan?," tegasnya.

Kontrol Objek yang Dilihat 

Faktor ketiga yang perlu diperhatikan untuk menjaga gairah seksual tetap terkendali selama bulan puasa adalah suasana dan konten yang dikonsumsi.

Dr Boyke menekankan pentingnya menghindari bacaan atau tontonan yang bersifat romantis atau merangsang, seperti cerita atau video yang berhubungan dengan fantasi seksual.

Ia juga mengingatkan agar umat Muslim fokus pada kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membaca Al-Qur'an yang dapat mendatangkan pahala dan menjaga ibadah tetap terjaga selama bulan puasa.

"Skip deh yang gituan. Lebih baik bulan puasa ini, mumpung sebulan, mumpung pahalanya berlipat ganda. Yuk kita isi misalnya baca Al-Qur'an satu juz satu hari 
itu juga bagus atau nggak usah satu juz deh, satu surat yang pendek tapi kamu resapin arti ayatnya," saran dr Boyke

Baca juga: Dilarang Keramas saat Menstruasi Katanya Bikin Mudah Masuk Angin, Benarkah? Ini Penjelasan dr Boyke 

Ia menekankan agar umat Muslim selama bulan puasa lebih fokus pada kegiatan positif yang dapat meningkatkan spiritualitas, seperti membaca buku agama.

Selain Al-Qur'an, buku-buku mengenai kehidupan Nabi dan kisah 25 Nabi juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk mengisi waktu selama puasa.

Dengan demikian, meski hanya 30 hari, puasa dapat menjadi kesempatan untuk memperkaya pengetahuan dan mendapatkan banyak manfaat, baik secara spiritual maupun kehidupan sehari-hari.

"Atau ya kita lebih banyak discuss mengenai masalah agama sama anak-anak. Ini kesempatan loh buat yang mereka yang udah menikah yang punya anak untuk banyak bercerita tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan keagamaan pada putra-putri kita," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved