Breaking News

Berita Banda Aceh

Larang Mahasiswa Pakai Celana Pendek, Rektor UIN Ar-Raniry: Itu Haram

Prof Mujibiburrahman mengungkap, memakai celana pendek merupakan tindakan yang melanggar syariat.

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
LARANGAN BERCELANA PENDEK – Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, melarang tegas mahasiswanya memakai celana pendek saat berada di luar rumah. 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman, secara tegas melarang mahasiswanya memakai celana pendek saat berada di luar rumah.

“Kami berulang kali di Masjid Fathun Qarib dan di mana pun, ada kesempatan kami mengimbau mahasiswa UIN khusus, itu haram memakai celana pandek ketika berada di luar rumahnya. Apakah dia di pasar, apakah dia kafe, di tempat umum, dan sebagainya itu haram tidak boleh,” kata Prof Mujiburrahman, Selasa (11/2/2025). 

Prof Mujibiburrahman mengungkap, memakai celana pendek merupakan tindakan yang melanggar syariat. Karena itu, pihaknya menekanankan bakal memberi sanksi akademik apabila kedepatan mahasiswa yang berani melanggar aturan tersebut. 

Apalagi, kata dia, saat ini di UIN terdapat Hisbah Ar-Raniry, semacam Polisi Wilayatul Hisbah yang bertugas mengontrol dan mengawasi etika akademik para mahasiswa.

“Bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry kalau ketahuan nantinya berada di luar rumah dengan celana pendek, itu sifatnya haram dan kita akan beri sanksi akademik,” ujarnya. 

Prof Mujib mengaku prihatin dengan tren celana pendek yang saat ini marak di kalangan para pemuda Aceh. Menurutnya, perilaku tidak menutup aurat tersebut tidak hanya dilarang dalam agama tetapi juga tidak baik secara etika sosial.

Baca juga: Takaran MinyaKita Dikurangi, Susi Pudjiastuti Sarankan Presiden Prabowo Bubarkan Kemendag

Terutama di bulan Ramadhan, efek dari memakai celana pendek di luar rumah tersebut juga dapat mengurangi pahala orang berpuasa apabila melihatnya.

“Apalagi anak-anak perempuan yang melihat misalnya laki-laki dengan celana pendek begitu, apalagi kalau penglihatan ini sifatnya timbul syahwat dan sebagainya itu jelas-jelas mengurangi pahala puasa,” ungkapnya. 

Untuk itu, ia menekankan kalangan anak muda agar dapat menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momen untuk meninggalkan kebiasaan tidak baik tersebut, serta memperbaiki diri dengan memperbanyak kegiatan positif. 

“Kita berharap dapat mengisi kegiatan di bulan Ramadahn ini jangan banyak menghabiskan waktunya pada kegiatan yang ‘lagha’, yaitu kegiatan yang sia-sia, tidak ada manfaat. Misalnya, menghabiskan waktu untuk bermain HP, game, dan balap-balapan liar,” pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved