Konflik Palestina vs Israel

Dampak Blokade Israel, PBB Peringatkan Kondisi Kemanusiaan di Gaza Makin Memburuk

“Di wilayah Gaza Utara, hanya 16 persen titik layanan kesehatan yang berfungsi secara penuh atau sebagian,” katanya.

Editor: Faisal Zamzami
tangkap layar/Hussam al-Masri/Reuters
BLOKIR BANTUAN - Truk pengangkut bantuan melewati Rafah di Jalur Gaza selatan. Pada Minggu (2/3/2025), Israel menyatakan memblokir semua bantuan masuk ke Gaza untuk menekan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Amerika Serikat. 

SERAMBINEWS.COM - PBB pada hari Rabu memperingatkan memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza karena tidak ada bantuan yang memasuki daerah kantong itu selama 11 hari ,  kantor berita Anadolu  melaporkan.

Perkembangan ini telah membalikkan kemajuan yang dicapai selama enam minggu awal kesepakatan gencatan senjata.

"Rekan-rekan kemanusiaan kami memperingatkan bahwa setelah 11 hari tidak ada bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, kemajuan penting yang dicapai selama enam minggu pertama gencatan senjata terus terhambat di Jalur Gaza," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.

Menekankan bahwa "semakin sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan makanan, air, layanan medis, dan kebutuhan vital lainnya yang layak dan cukup," Dujarric mengatakan sistem kesehatan masih sangat terganggu, terutama di wilayah utara.

“Di wilayah Gaza Utara, hanya 16 persen titik layanan kesehatan yang berfungsi secara penuh atau sebagian,” katanya.

Memperhatikan “tantangan utama” dalam pengelolaan limbah padat, ia memperingatkan bahwa, “sampah yang meluap menciptakan kondisi kehidupan yang tidak sehat dan jelas meningkatkan risiko kesehatan masyarakat.”

“Rekan-rekan kami mencatat adanya pengelolaan limbah medis infeksius yang tidak memadai, serta tercampurnya limbah padat dengan serpihan yang terkontaminasi bahaya peledakan,” imbuhnya.

Baca juga: GAZA TERKINI - Israel Tembaki Rumah-rumah di Gaza, AS Usul Gencatan Senjata Israel-Hamas 60 Hari

Dujarric mengatakan berbagai upaya sedang dilakukan untuk memindahkan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara, tetapi ruang semakin menipis.

Menyoroti peringatan dari tim pembersihan ranjau tentang bahaya persenjataan yang belum meledak, Dujarric berkata, “Tahun ini, tiga orang tewas dan hampir 40 orang terluka serta tercatat 18 ledakan hingga saat ini.”

Terkait pendidikan, Dujarric mencatat beberapa kemajuan: “Sejak dimulainya gencatan senjata, mitra (PBB) telah mendirikan lebih dari 200 ruang belajar sementara, sehingga totalnya menjadi lebih dari 630, yang mampu mendukung lebih dari 170.000 anak.”

"Hingga kemarin, 60?ri seluruh anak usia sekolah di Gaza memiliki akses ke beberapa bentuk pembelajaran, baik di sekolah maupun di tempat sementara," katanya, seraya mencatat bahwa kendala signifikan masih ada, karena tidak ada perlengkapan atau peralatan pendidikan yang diizinkan masuk oleh Israel.

 

Baca juga: Newin Nugroho Dirut PT Petro Energy Ditahan KPK Terkait Kasus Korupsi LPEI

Baca juga: Sosok Febri Arifin, Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Tetangga Korban dan Sering Pinjam Uang

 

Baca juga: Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak dan Narkoba, Langsung Ditahan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved