Sosok Febri Arifin, Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren, Pelaku Tetangga Korban dan Sering Pinjam Uang

Dia juga disebut mengaku mengenal dukun pengganda uang bernama Krismartoyo dan dukun pencari jodoh bernama Kakang, yang ternyata cuma tipu-tipu.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
PELAKU PEMBUNUHAN - Pembunuh ibu dan anak, TSL (59) dan ES (35), di Tambora, Jakarta Barat, rupanya tetangga korban. 

Ia menyebut Febri mengaku kepada korban memiliki kemampuan spiritual.

Dia juga disebut mengaku mengenal dukun pengganda uang bernama Krismartoyo dan dukun pencari jodoh bernama Kakang, yang ternyata cuma tipu-tipu.

TSL yang mempercayai Febri, kemudian memintanya untuk melakukan ritual penggandaan uang dan pencarian jodoh untuk anaknya, ES.

"Awal Februari (2025), korban pertama (TSL) menunjukkan sejumlah uang kepada tersangka yang rencananya diminta untuk digandakan," kata Kombes Twedi dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025).


"Tersangka menggunakan nomor handphone lain, mengaku sebagai Krismartoyo dukun pengganda uang, dan juga menggunakan nomor handphone lain sebagai Kakang, dukun pencari jodoh untuk mencarikan jodoh korban kedua (ES)," imbuhnya.

Tersangka dan korban kemudian sepakat untuk melakukan ritual pada 1 Maret 2025.

"Pukul 12.00 WIB, pelaku datang ke rumah korban dengan membawa berbagai peralatan untuk ritual kedua kegiatan tersebut," jelasnya.

Pada saat itu, lanjut Twedi, kedua korban telah siap untuk melakukan ritual penggandaan uang dan pencarian jodoh.

"Jadi ES sudah berada di kamar mandi, menggunakan sarung, menunggu di sana.

Kemudian untuk korban pertama (TSL) berada di ruang dalam rumahnya untuk bersiap ritual penggadaan uang. Komunikasinya melalui telepon," jelasnya.


Namun, pada saat melakukan ritual, TSL merasa proses penggandaan uang terlalu lama dan tidak berhasil.

"Akhirnya korban pertama marah-marah dan mencaci maki pelaku, saat itulah pelaku merasa tersinggung, emosi," ungkapnya.

Tersangka, kata Twedi, kemudian mengambil besi yang berada di kotak peralatan, dan langsung memukul ke kepala korban TSL. Tak hanya dipukul, TSL juga dicekik oleh tersangka.

Usai membunuh TSL, Febri kemudian menghampiri korban ES dan memukulnya dengan besi, serta mencekiknya hingga meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, polisi menemukan jasad seorang ibu dan anak, TSL (59) dan ES (35), di dalam toren air rumah mereka di wilayah Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) pukul 23.40 WIB.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved