Berita Aceh Tenggara
Diduga Tempat Maksiat, Emak-emak Obrak-abrik Kafe di Ndauh Nitenggo Lawe Sigala-gala Aceh Tenggara
Kafe di areal perkebunan sawit itu yang enggak jauh dari Sungai Alas Jembatan Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, itu dibongkar paksa
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Kafe di areal perkebunan sawit itu yang enggak jauh dari Sungai Alas Jembatan Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, itu dibongkar paksa dan diobrak-abrik oleh masyarakat dari dua desa itu.
Laporan Asnawi Luwi|Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Diduga sebagai tempat maksiat, satu kafe di Desa Ndauh Nitenggo dan Kute Gabungan Persaoran, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara diobrak-abrik masyarakat.
Mereka yang mengobrak-abrik kafe itu mayoritas emak-emak atau ibu-ibu dari dua desa tersebut, Minggu (16/3/2025).
Kafe di areal perkebunan sawit itu yang enggak jauh dari Sungai Alas Jembatan Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, itu dibongkar paksa dan diobrak-abrik oleh masyarakat dari dua desa itu.
Informasi ini beredar cepat di berbagai media sosial.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono didampingi Kasat Reskrim Iptu Bagus Pribadi, yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan informasi tersebut.
Kasat Reskrim Iptu Bagus Pribadi, mengatakan masyarakat sebelumnya sudah mengingatkan kepada pengelola kafe agar menutup kafe tersebut.
Baca juga: VIRAL Pasangan Joget Erotis, Emak-emak Ngamuk Bakar Kafe Remang-remang, Polisi: Jangan Main Hakim
Hal ini sebagaimana surat imbauan yang diteken Pengulu Kute dan tokoh masyarakat tertanggal 10 Maret 2025.
Kedua desa itu sepakat memberikan batas waktu kepada pihak pengelola selama dua hari agar membongkar kafe maksiat tersebut dari desa mereka.
Dalam surat imbauan itu juga mereka akan melaporkan hal itu kepada Muspika dan Polsek Lawe Sigala-gala.
Dan, akhirnya masyarakat langsung bertindak tegas dengan mengambil tindakan dengan membongkar paksa kafe yang diduga dijadikan sebagai lokasi maksiat.
Keberadaan kafe maksiat itu membuat ketidaknyamanan pasangan suami istri beberapa masyarakat di Desa Ndauh Nitenggo dan Kute Gabungan Persaoran.
"Keberadaan para wanita di kafe itu dianggap mengganggu rumah tangga warga di dua desa itu," kata Iptu Bagus Pribadi.
Baca juga: Warung dan Kafe Remang-remang Dirazia di Bulan Ramadhan, Satpol PP Temukan Miras, Kondom, Obat Kuat
Ketua Komisi D DPRK Aceh Tenggara, Tgk Marwan Husni, mengapresiasi tindakan masyarakat khususnya kaum perempuan yang sudah membongkar paksa kafe yang diduga jadi tempat maksiat itu.
Apalagi saat ini bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah, keberadaan kafe maksiat itu sudah menodai bulan suci Ramadhan.
Untuk itu, kita meminta kepada Bupati Aceh Tenggara agar menutup lokasi maksiat di Aceh Tenggara.
"Ini tentunya harus didukung dan melibatkan aparat kepolisian dan TN, MPU dan masyarakat," ujar Politikus Partai Amanat Nasional Aceh Tenggara ini. (*)
Diduga Pungli Dana Desa, Bupati Aceh Tenggara Nonaktifkan Camat Leuser |
![]() |
---|
Rumah di Pedalaman Leuser-Aceh Tenggara Musnah Dilalap Sijago Merah |
![]() |
---|
Dendam Lama Jadi Motif AS Bantai 5 Keluarganya di Aceh Tenggara, Ayahnya Pernah Dihina dan Dikeroyok |
![]() |
---|
Dendam Kesumat! Ini Motif Pembunuhan Berantai Sekeluarga di Aceh Tenggara, Sakit Hati Dibuat Susah |
![]() |
---|
Dinsos Aceh dan Agara Jemput Jenazah Renni Daniati yang Meninggal di Malaysia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.