Harga Emas Antam Terus Bergerak Naik Capai Rp 1.745.000 per Gram, Cek Rinciannya Edisi 18 Maret 2025

SERAMBINEWS.COM - Harga emas batangan keluaran Logam Mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini kembali mencetak rekor tertinggi.

Pada Selasa (18/3/2025), harga emas Antam naik sebesar Rp 4.000 per gram, dari Rp 1.741.000 per gram menjadi Rp 1.745.000 per gram.

Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya pada Senin (17/3/2025) harga emas Antam berada di level Rp 1.741.000 per gram.  

Tidak hanya harga jual, harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 4.000 per gram.

Harga buyback, yaitu harga yang diterima pemegang emas Antam jika ingin menjual kembali emas batangan tersebut, naik dari Rp 1.590.000 per gram menjadi Rp 1.594.000 per gram.  

Bagi pembeli yang ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah sebesar 0,25 persen, diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat melakukan transaksi.

Baca juga: Harga Emas Tergerek Naik di Lhokseumawe, Per Mayam Kini Rp 4.610.000, Ini Rincian pada 17 Maret 2025

Ketentuan ini sesuai dengan aturan PMK Nomor 38 Tahun 2023. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22 sebagai bentuk pertanggungjawaban pajak.  

Sementara itu, untuk transaksi buyback atau penjualan kembali emas batangan ke Antam, terdapat ketentuan pajak yang perlu diperhatikan.

Berdasarkan PMK Nomor 34 Tahun 2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nilai lebih dari Rp 10 juta akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 ?gi pemegang NPWP dan 3 ?gi nonNPWP.

Perlu diingat bahwa harga buyback yang ditetapkan Antam belum termasuk pengenaan pajak jika nilai penjualan melebihi Rp 10 juta.

PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai buyback yang diterima oleh penjual.  

Berikut adalah informasi harga emas batangan Antam berdasarkan berat dan perhitungan pajak PPh 0,25 persen yang dipantau pada pukul 10.35 WIB melalui situs resmi Antam, Selasa (18/3/2025):

0,5 gr: Harga Dasar Rp 922.500 | Harga (+Pajak PPh 0,25 persen) Rp 924.806  

1 gr: Harga Dasar Rp 1.745.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 1.749.363  

2 gr: Harga Dasar Rp 3.430.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 3.438.575  

3 gr: Harga Dasar Rp 5.120.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 5.132.800  

5 gr: Harga Dasar Rp 8.500.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 8.521.250  

10 gr: Harga Dasar Rp 16.945.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 16.987.363  

25 gr: Harga Dasar Rp 42.237.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 42.342.593  

50 gr: Harga Dasar Rp 84.395.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 84.605.988  

100 gr: Harga Dasar Rp 168.712.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 169.133.780  

250 gr: Harga Dasar Rp 421.515.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 422.568.788  

500 gr: Harga Dasar Rp 842.820.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 844.927.050  

1000 gr: Harga Dasar Rp 1.685.600.000 | Harga (+Pajak PPh 0,25 %) Rp 1.689.814.000   

Baca juga: Harga Emas Perhiasan di Langsa Masih Cukup Tinggi, Cek Rincian Edisi Senin 17 Maret 2025

Harga emas Antam ini berlaku di Butik Emas LM, Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Namun, harga tersebut mungkin berbeda di gerai penjualan emas Antam lainnya, tergantung pada kebijakan masingmasing gerai.  

Kenaikan harga emas Antam ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap logam mulia sebagai instrumen investasi yang dianggap aman.

Meskipun harga emas cenderung mengalami perubahan dari waktu ke waktu, emas tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak investor, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak pasti.  

Bagi masyarakat yang tertarik untuk membeli atau menjual emas batangan Antam, disarankan untuk selalu memeriksa harga terbaru di gerai resmi atau situs web Antam.

Selain itu, pastikan untuk memahami ketentuan pajak yang berlaku agar dapat mengoptimalkan transaksi dan menghindari kesalahan yang tidak diinginkan.  

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Naik Tipis, Per Mayam Capai Rp 5.070.000, Cek Rincian Edisi 17 Maret 2025

Dengan rekor harga baru ini, emas Antam semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu instrumen investasi yang diminati di Indonesia.

Masyarakat dan investor diharapkan dapat memanfaatkan informasi ini dengan bijak untuk mengambil keputusan finansial yang tepat.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)