Ketua MPU Aceh Singkil Diminta Fatwa Halalkan Bunuh Buaya, Begini Tanggapan Wagub Aceh dan Bupati

Hal itu disampaikan Roesman di hadapan Wakil Gubernur atau Wagub Aceh, Fadhlullah di Pendopo Bupati Aceh Singkil di Pulo Sarok, Singkil, Rabu (19/3/2025). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Singkil, Roesman Hasmy, mengaku didatangi masyarakat meminta fatwa halalkan membunuh buaya. 

Hal itu disampaikan Roesman di hadapan Wakil Gubernur atau Wagub Aceh, Fadhlullah di Pendopo Bupati Aceh Singkil di Pulo Sarok, Singkil, Rabu (19/3/2025). 

Menurut Roesman dalam beberapa bulan terakhir konflik manusia dengan buaya, terjadi hampir di semua daerah di Aceh Singkil. 

Kondisi itu akibat terus berkembang biaknya buaya di Aceh Singkil. 

Puncaknya ketika serangan buaya merenggut nyawa seorang perempuan di Teluk Rumbia, Singkil.

Lantaran tidak tahan lagi, masyarakat datang ke MPU meminta fatwa halalkan membunuh buaya. 

Baca juga: Teror Buaya Masih Resahkan Warga Singkil, Kerap Muncul Dekat Permukiman Penduduk

"Masyarakat datang ke MPU minta fatwa menghalalkan membunuh buaya," kata Roesman Hasmy. 

MPU Aceh Singkil, sebutnya tentu tidak bisa mengeluarkan fatwa. Hanya bisa sampaikan rekomendasi ke MPU Aceh. 

Namun MPU Aceh Singkil, sebut Roesman Hasmy menawarkan solusi untuk mengatasi konflik manusia dengan buaya. 

Solusi tersebut berupa pembuatan lokasi penangkaran buaya. 

Sayangnya pembuatan penangkaran buaya butuh biaya besar, sehingga harus ada dukungan dari provinsi. 

Hal yang sama disampaikan Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon. 

Baca juga: Warga Singkil Meninggal Diterkam Buaya, BKSDA Pasang 1 Perangkap, Pemkab Aceh Singkil Minta Tambah 

Menurut Oyon, dirinya sudah mengajukan usulan agar buaya bisa ditangkap atau ditangkarkan.