Belajar dari Kasus Kimberly Ryder, Membahas Soal Keuangan dengan Pasangan Bisa Dimulai dari Hal Ini

Belajar dari kasus Kimberly, berikut tiga cara membicarakan keuangan dengan pasangan.

Editor: Nurul Hayati
](Credit : Instagram.com/kimbrlyryder)
Kimberly Ryder jadi Anya di 'WAKTU KEDUA' 

Belajar dari kasus Kimberly, berikut tiga cara membicarakan keuangan dengan pasangan.

SERAMBINEWS.COM - Pasangan suami istri perlu membicarakan keuangan rumah tangga mereka dengan cara yang sehat.

Kasus perceraian aktris Kimberly Ryder dan aktor Edward Akbar menjadi salah satu contoh betapa pentingnya membicarakan keuangan secara sehat dengan pasangan.

Melansir Kompas.com edisi sebelumya, Kimberly mengaku bahwa Edward tidak memberi nafkah yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan.

Nafkah yang diberikan Edward pada Mei 2024 hanya sebesar Rp 1,5 juta untuk kedua anaknya tanpa menanyakan kabar soal anaknya sama sekali.

"Dan itu dalam satu bulan sudah habis sekalian admin fee buat dua anak 1,5 juta, selesai,” tambah Kimberly, dikutip dari Kompas.com.

Namun, setelah gugatan perceraian, Kimberly menerima nafkah sebesar Rp 6 juta dari mantan suaminya secara rutin per bulan, sesuai putusan pengadilan.

Cara membicarakan keuangan dengan pasangan Elly Nagasaputra, MK, CHt, konselor pernikahan di Konselingkeluarga.com, menjelaskan bahwa membangun komunikasi yang sehat bersama pasangan dilandasi oleh beberapa cara.

“Komunikasi yang sehat soal keuangan dilandasi oleh beberapa hal,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (20/3/2025).

Belajar dari kasus Kimberly, berikut tiga cara membicarakan keuangan dengan pasangan.

Ilustrasi
Ilustrasi (PIXABAY/@iqbalnuril)

1. Saling terbuka dengan penghasilan masing-masing Elly menjelaskan, cara yang paling efektif saat membicarakan keuangan dengan pasangan adalah saling terbuka.

Mereka tidak boleh menutupi penghasilan yang dimiliki, supaya keuangan rumah tangga dapat dikelola dengan baik dan adil.

“Komunikasi yang sehat soal keuangan harusnya dilandasi dengan asas keterbukaan, yaitu suami istri saling terbuka akan penghasilan mereka masing-masing,” jelasnya.

2. Transparan dengan pengeluaran

Selain terbuka dengan penghasilan, pasangan juga perlu bersikap transparan dalam pengeluaran.

Menurut Elly, terbuka pada pengeluaran membantu pasangan menentukan pembagian budget sesuai dengan kebutuhan dan prioritas keluarga.

“Adanya transparansi dalam rumah tangga, sehingga budget itu bisa ditempatkan pada posisi yang benar,” ujarnya.

Misalnya, total nafkah yang diberikan akan digunakan untuk membiayai operasional rumah tangga, seperti kebutuhan dapur, listrik, telepon, air, gas, dan gaji asisten.

Sementara itu, sisa nafkah digunakan untuk membiayai uang sekolah anak dan disimpan untuk kebutuhan darurat.

“Misalnya, biayanya itu total ada berapa, itu digunakan untuk apa saja biayanya. Misalkan, uang sekolah anak, uang dapur, membayar listrik, telepon, air, gas, gaji asisten, dan sebagainya,” jelasnya.

3. Bekerja sama dalam mengelola keuangan

Cara terakhir yang tidak kalah penting adalah bekerja sama dalam mengelola keuangan.

Selain transparansi dalam penghasilan dan pengeluaran, suami istri juga perlu menyusun dan mengelola anggaran rumah tangga bersama.

“Adanya kerja sama untuk saling diskusi akan pos-pos yang akan mereka kelola di rumah tangga ini,” kata Elly.

Biasanya, anggaran keuangan dibagi menjadi beberapa pos yang mencakup berbagai kebutuhan rumah tangga.

Menurut Elly, pos-pos yang dimaksud di antaranya adalah pos tabungan, uang operasional bulanan, dana untuk liburan, dana untuk hiburan, dan dana pribadi masing-masing.

“Karena pos-pos tentunya banyak, ya. Ada pos tabungan, pos uang operasional bulanan, pos dana untuk liburan, pos untuk dana entertainment, pos untuk uang dana pribadi masing-masing,” jelasnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Kasus Kimberly Ryder, Begini 3 Cara Membicarakan Keuangan dengan Pasangan", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved