Cara Menjaga Kewarasan di Tengah Tekanan Menurut Psikolog

 “Stres adalah sinyal tubuh dan pikiran bahwa kita sedang menghadapi sesuatu yang menantang atau menekan,” ujarnya dalam siaran langsung.

Editor: Nurul Hayati
IST
ILUSTRASI - Psikolog membeberkan tips menjaga kewarasan di tengah tekanan. 

Ringkasan Berita:
  • Psikolog Silviani, M.Psi., dari RS Dr. Soeharto Heerdjan, mengatakan bahwa stres adalah hal yang wajar dan tak selalu berarti buruk.
  • Salah satu langkah penting dalam menjaga kewarasan di tengah kesibukan adalah mengenali tanda-tanda awal stres lewat tubuh yang sering kali lebih dulu memberi sinyal sebelum pikiran menyadarinya.
  • Temukan cara recharge mental yang tepat.
  • Kewarasan butuh ruang dan kesadaran.

SERAMBINEWS.COM - Tuntutan kerja, tugas kuliah, hingga tekanan sosial di media bisa membuat siapa pun merasa kewalahan.

Dalam situasi seperti itu, menjaga kewarasan mental menjadi kebutuhan bagi banyak orang.

Psikolog Silviani, M.Psi., dari RS Dr. Soeharto Heerdjan, mengatakan bahwa stres adalah hal yang wajar dan tak selalu berarti buruk.

Namun, jika dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang tepat, stres bisa menggerus energi mental dan membuat seseorang sulit berfungsi optimal.

 “Stres adalah sinyal tubuh dan pikiran bahwa kita sedang menghadapi sesuatu yang menantang atau menekan,” ujarnya dalam siaran langsung bersama radio Kementerian KesehataKamis n, dikutip (13/11/2025).

“Masalahnya bukan pada stresnya, tetapi pada bagaimana kita menanggapinya," imbuhnya.

Jenis stres yang positif dan negatif

Silviani menjelaskan bahwa stres sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, yakni eustress dan distress.

Eustress adalah stres positif yang justru bisa memotivasi seseorang untuk berprestasi dan mencapai tujuan.

Misalnya, merasa tegang sebelum presentasi penting, tapi kemudian menjadi lebih fokus untuk mempersiapkannya.

Sementara itu, distress adalah stres negatif yang membuat seseorang merasa kewalahan, cemas, atau kehilangan semangat.

Jika berlangsung lama tanpa diolah, distress bisa memicu kelelahan emosional, bahkan gangguan mental seperti burnout atau depresi.

“Eustress bisa jadi pendorong, sedangkan distress membuat kita kehilangan arah,” kata Silviani.

Kenali sinyal tubuh dan pikiran

Salah satu langkah penting dalam menjaga kewarasan di tengah kesibukan adalah mengenali tanda-tanda awal stres.

Menurut Silviani, tubuh sering kali lebih dulu memberi sinyal sebelum pikiran menyadarinya.

"Bisa berupa leher kaku, sakit perut, sulit tidur, atau mudah tersinggung," jelasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved