Tips Parenting Anak

Dear Ayah, 7 Teknik Komunikasi agar Anak Perempuan Mau Cerita dan Membuka Hati, Kata dr Aisah Dahlan

Menurut dr Aisah Dahlan, perempuan, baik anak maupun istri, merasa diperhatikan ketika lawan bicaranya melihat wajah mereka saat berbicara.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Kolase YouTube Helmy Yahya & Pixabay
dr Aisah Dahlan, pakar neurosains dan konselor keluarga memberikan tips cara berkomunikasi dengan anak perempuan. 

SERAMBINEWS.COM – Banyak ayah mengaku kesulitan memahami anak perempuannya. Ada yang mudah tersinggung, ada yang merasa dibedakan, ada pula yang enggan bercerita meski sebenarnya banyak yang ingin diungkapkan.

Ustazah dan konselor keluarga dr Aisah Dahlan menjelaskan, kunci memahami anak perempuan sebenarnya sederhana, yakni dengarkan dengan wajah, bukan hanya telinga.

Menurut dr Aisah Dahlan, perempuan, baik anak maupun istri, merasa diperhatikan ketika lawan bicaranya melihat wajah mereka saat berbicara.

“Kalau anak perempuan lagi cerita, lihat wajahnya dulu. Itu 50 persen sudah mengendalikan emosinya,” jelasnya dikutip dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan CHT, Sabtu (15/11/2025).

Berikut 7 teknik komunikasi yang dapat dilakukan ayah agar anak perempuan merasa didengar, dicintai dan akhirnya mau membuka hati ala dr Aisah Dahlan.

Baca juga: 5 Dampak Buruk Sering Marahi & Bentak Anak, dr Aisah Dahlan: Saraf Otak Rusak hingga Gangguan Mental

1. Lihat Wajahnya Saat Ia Berbicara

Inilah rumus utama yang ditekankan dr Aisah Dahlan.

Ketika anak perempuan bercerita, cukup tatap wajahnya dengan penuh perhatian. Tanpa perlu banyak kata, ia akan merasa dihargai.

Anak perempuan bahkan sering menceritakan hal ini kepada temannya: “Ayah aku baik banget, dia lihat wajahku waktu aku cerita.”

Teknik ini bukan hanya untuk anak, tapi juga istri, karena kebutuhan emosional perempuan serupa.

2. Pahami Watak Anak: Introvert dan Ekstrovert Berbeda Cara Menyampaikan Emosi

dr Aisah Dahlan menegaskan bahwa setiap anak membawa watak berbeda:

Introvert - pemikir, pengamat, tidak langsung membantah. Meski berkata “iya”, bisa jadi sebenarnya tidak setuju.

Baca juga: 8 Pesan dr Aisah Dahlan untuk Orang Tua Saat Anak Jadi Korban Bullying, Jangan Paksa Anak Bicara

Ekstrovert - ceplas-ceplos, spontan mengungkapkan emosi.

Anak introvert cenderung memendam, sedangkan ekstrovert justru meluapkan. Cara menyikapinya pun tidak bisa disamakan.

3. Jangan Menahan Anak Ekstrovert untuk Berbicara

Pada kasus anak yang ekstrovert, orang tua sering kaget karena anak tampak lebih kritis dan berani mengomentari.

dr Aisah menegaskan: jangan ditahan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved