Ramadhan 2025

Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke-25 Ramadhan: Allah SWT Akan Membebaskannya dari Siksa Kubur

Dalam ajaran Islam, siksa kubur adalah salah satu bentuk ujian yang dialami seseorang setelah meninggal sebelum datangnya hari kiamat. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Generate by AI
SHALAT Tarawih - Foto ilustrasi seorang pria selesai menunaikan ibadah shalat tarawih, Gambar ini dihasilkan olah kecerdasan buatan Meta AI, Jumat (7/3/2025). 

Namun demikian, Nabi juga berusaha untuk meringankan siksa kubur keduanya dengan mengambil pelepah kurma dan membaginya menjadi dua bagian.

Selain itu, terdapat riwayat lain yang menyatakan bahwa Nabi pernah mendengar suara dari kuburan di waktu maghrib dan menyampaikan bahwa seorang Yahudi sedang disiksa di kuburnya. 

Hal-hal ini menunjukkan bahwa siksa kubur adalah suatu realitas yang dapat dialami oleh individu yang berbuat dosa.

Dalam tuntunan Nabi yang selalu dibaca pada waktu shalat di waktu duduk tahiyyat, terdapat permohonan perlindungan dari empat hal, termasuk di antaranya adalah perlindungan dari siksa kubur.

Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga diri dari siksa kubur dan berdoa agar terhindar darinya.

Niat Shalat Tarawih

Shalat tarawih dikerjakan setelah shalat Isya hingga waktu fajar (sebelum shalat subuh).

Shalat sunnah ini bisa dikerjakan secara munfarid atau sendirian tanpa imam, bisa juga dikerjakan secara berjamaah.

Dalam pelaksanaannya, ada yang melaksanakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, namun ada juga yang mengerjakan sebanyak 20 rakaat.

1. Niat shalat tarawih secara sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”

2. Niat shalat tarawih sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَ

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved