Breaking News

Banda Aceh

Keluarga Tak Tidur Lagi di Selasar RS, Bupati Aceh Timur Segera Bangun Rumah Singgah di Banda Aceh

"Ke depan, mereka sudah bisa selang-seling jaga keluarga di RS, misalnya si A tidur di rumah singgah, kakaknya si B tidur di RS," kata Alfarlaky...

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/SARA MASRONI
TANAH PEMKAB - Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky SHI MSi bersama rombongan meninjau tanah aset milik Pemkab yang rencananya akan dibangun rumah singgah di Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (25/3/2025). 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky SHI MSi bersama rombongan meninjau tanah aset milik pemerintah kabupaten (Pemkab) yang rencananya akan dibangun rumah singgah di Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Selasa (25/3/2025) sore.

Pembangunan rumah singgah tersebut nantinya diperuntukkan kepada pasien dan keluarga yang berobat dari Aceh Timur ke Banda Aceh, mengingat salah satu RS rujukan yakni Rumah Sakit Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) berada di ibu kota provinsi ini.

Dikatakannya, selama ini sangat disayangkan banyak keluarga saat menjaga pasien harus tidur di selasar rumah sakit, karena tidak adanya tempat menginap secara bergantian.

"Ke depan, mereka sudah bisa selang-seling jaga keluarga di RS, misalnya si A tidur di rumah singgah, kakaknya si B tidur di RS," kata Alfarlaky.

Bupati Aceh Timur itu mengatakan, pembangunan rumah singgah ini merupakan cita-citanya yang tertuang dalam program visi-misi saat kampanye dulu. Mereka yang berobat juga bakal difasilitasi ambulans serta mobil angkut untuk menjemput keluarga pasien dari rumah sakit ke rumah singgah atau sebaliknya.

Di sisi lain, pihaknya juga mendapatkan fakta baru bahwa kabarnya, aset milik Pemkab Aceh Timur tidak hanya tanah 600 meter persegi yang bakal dibangun rumah singgah ini.

Dengan demikian, bupati akan membentuk tim penataan aset serta bertemu dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banda Aceh, wali kota serta stakeholder agar bisa diperuntukkan untuk pembangunan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat Aceh Timur di perantauan ke depan.

“Sehingga aset kita tidak hilang, nantinya bisa diperuntukkan misalnya aktivitas perkantoran Keluarga Besar Aceh Timur dan kegiatan adik-adik mahasiswa," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved