Konflik Palestina vs Israel

Lelah dengan Perang, Warga Palestina Demo Menentang Hamas, Minta Angkat Kaki dari Gaza

Demonstrasi yang terjadi di Gaza utara pada Selasa (25/3/2025) itu, menuntut Hamas untuk segera mengakhiri perang yang tak kunjung usai.

Editor: Amirullah
Telegram Quds News Network
DEMO ANTI-HAMAS - Ribuan warga Palestina di Beit Lahiya, Gaza utara mengecam Hamas untuk segera keluar dari daerah kantong tersebut dan mengakhiri perang yang tak kunjung selesai, Selasa (25/3/2025). Demo ini berlangsung setelah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sudah menyentuh lebih dari 50.000 orang. 

SERAMBINEWS.COM - Warga Palestina di Gaza demo anti Hamas.

Mereka meminta Hamas untuk angkat kaki dari Gaza.

Demonstrasi yang terjadi di Gaza utara pada Selasa (25/3/2025) itu, menuntut Hamas untuk segera mengakhiri perang yang tak kunjung usai.

Bahkan, para demonstran yang berjumlah ribuan orang itu meneriakkan untuk Hamas segera angkat kaki dari Gaza.

"Demi Allah, Hamas keluar," teriak para demonstran, dikutip dari CNN.

"Kami ingin perang diakhiri," lanjut mereka.

Demonstrasi itu terjadi setelah jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sudah menyentuh lebih dari 50.000 orang.

Wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,1 juta warga Palestina, jatuh di bawah kendali Hamas pada 2007 setelah pemilihan umum tahun 2006 dan perang saudara singkat dengan Fatah, faksi Palestina saingan yang merupakan tulang punggung Otoritas Palestina.

Gaza Utara telah dilanda serangan militer Israel yang dilancarkan sebagai respons atas serangan 7 Oktober.

Perang selama tujuh belas bulan telah menghancurkan sebagian besar wilayah itu hingga menjadi puing-puing, sehingga lembaga-lembaga bantuan tidak dapat menjangkau wilayah utara yang hancur.

Krisis di daerah kantong itu, yang sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan, bertambah parah ketika Israel mengatakan akan menghentikan semua bantuan memasuki Gaza pada awal Maret, menyusul gagalnya pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata.

Israel sering menuduh Hamas mencuri bantuan kemanusiaan yang dikirim ke daerah kantong itu untuk "membangun kembali mesin perangnya", sesuatu yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, tidak ada makanan, air, obat-obatan, atau bahan bakar yang masuk ke Gaza dalam tiga minggu, menandai pengepungan yang lebih lama daripada yang terjadi pada fase pertama perang.

"Setiap hari tanpa makanan, Gaza semakin dekat dengan krisis kelaparan akut," kata UNRWA.

Hamas Angkat Bicara

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved