Selama Ini Jadi Misteri, Ternyata Ini Alasan Pelukis Tak Gambar Ayah di Kaleng Biskuit Khong Guan

Terkuak alasan peluki kaleng biskuit Khong Guan tidak gambar sosok ayah di depan kaleng. 

Editor: Amirullah
Kompas.com/Kistyarini
Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo. 

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.

"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," papar pria berusia 69 tahun itu.

 

Bernardus Prasodjo (69), pelukis kaleng biskuit Khong Guan yang melegenda.
Bernardus Prasodjo (69), pelukis kaleng biskuit Khong Guan yang melegenda. (WARTA KOTA/Alija Berlian Fani)

Ketika ditanya soal ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu, Bernardus mengaku tidak tahu persis. Meski demikian ia memiliki sebuah teori.

 "Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab Bernardus lalu tersenyum.

"Karena yang belanja ibunya kok," lanjut pria yang kini aktif dalam pengobatan prana tersebut.

Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu. Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan.

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.

Seingat dia, lukisan itu ia buat sekitar tahun 1970-an.

"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," katanya.

Bernardus menuturkan ia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung.

Rumah kosnya di Jalan Lengkong Kecil Bandung bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, sebuah majalah musik terkenal saat itu.

"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," katanya.

Dari situ ia mulai mendapat pesanan komik, yang lama-lama semakin banyak. Dari komik, ia mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar produk mereka.

"Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit," tutur Bernardus.

Saat ini yang tersisa hanya Khong Guan, Monde, dan Nissin wafer, kata Berrnardus.

(*/tribun-medan.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TERNYATA Ini Alasan Pelukis Tak Gambar Sosok Ayah di Kaleng Biskuit Khong Guan: Yang Belanja Ibu

Baca juga: Cara Mudah Buat Kartu Ucapan Idul Fitri 2025 Cuma Pakai Canva, IKuti Langkah Berikut

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved