Gempa Thailand

Thailand Selidiki Gedung Runtuh Saat Gempa, Temukan Baja Kualitas Buruk: Pabriknya Udah Tutup

Itu merupakan baja yang diproduksi oleh Perusahaan Baja Xin Ke Yuan, yang memiliki pabrik di provinsi Rayong, Thailand, yang punyanya orang China.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
Sakchai Lalit/Associated Press
DAMPAK GEMPA - Lokasi konstruksi gedung 30 lantai di Bangkok, Thailand yang roboh usai gempa Magnitudo 7,7 melanda pada Jumat (28/3/2025) waktu setempat. 

Thailand Selidiki Gedung Runtuh Saat Gempa, Temukan Baja Kualitas Buruk: Pabriknya Udah Tutup

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah Thailand tengah menyelidiki runtuhnya sebuah gedung setinggi 30 lantai yang baru dibangun akibat gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu.

Dalam investigasi awal, tim ahli menemukan bahwa baja yang digunakan dalam konstruksi gedung tersebut berkualitas buruk, yang diduga menjadi salah satu faktor utama kelemahan struktur bangunan.

Sampel baja berbagai ukuran yang dikumpulkan dari lokasi runtuhnya gedung 30 lantai diyakini tidak memenuhi standar dalam uji yang dilakukan oleh Institut Besi dan Baja Thailand terkait berat, komposisi kimia, dan ketahanannya.

Kepala kelompok kerja di Kementerian Perindustrian Thailand, Thitipas Choddaechachainun, mengatakan baja tersebut diproduksi oleh perusahaan yang sama, yang pabriknya telah ditutup sejak Desember 2024.

Namun, ia tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut.

Gambar batang baja yang dibagikan oleh Kementerian Perindustrian Thailand dan media lokal menunjukkan merek "Sky".

Itu merupakan baja yang diproduksi oleh Perusahaan Baja Xin Ke Yuan, yang memiliki pabrik di provinsi Rayong, Thailand.

Pihak berwenang Thailand menutup pabrik tersebut karena alasan keselamatan Desember 2024 lalu.

Hal itu menyusul kecelakaan yang melibatkan kebocoran tabung gas dan menyita lebih dari 2.400 ton baja.

Bangunan 30 lantai itu dirancang untuk Kantor Auditor Nasional Thailand dan merupakan satu-satunya bangunan yang runtuh di Bangkok akibat dampak gempa berkekuatan 7,7 skala Richter pada 28 Maret 2025 lalu.

Penemuan baja di bawah standar ini terjadi saat pemerintah memerintahkan penyelidikan terhadap penyebab runtuhnya bangunan tersebut.

Xin Ke Yuan Steel adalah perusahaan Tiongkok kedua yang diawasi di Thailand.

Bangunan setinggi 33 lantai ini dibangun oleh ITD-CREC, perusahaan patungan antara Perusahaan Pengembangan Italia-Thailand (ITD) dan China Railway No. 10 Thailand.

Menteri Perindustrian Thailand, Akanat Promphan mengatakan pada Selasa (1/4/2025), bahwa pihak berwenang akan mengumpulkan lebih banyak sampel baja dan bekerja sama dengan komite investigasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved