Idul Fitri

Puasa 6 Hari Syawal Tidak Berurutan, Bolehkah? Ini Penjelasan UAS Ustadz Abdul Shomad

Bolehkah puasa 6 hari Syawal tidak berurutan? Pertanyaan ini sering ditanyakan umat muslim.

Editor: Nur Nihayati
Handover/ Tribun Timur
Mulai hari ini, puasa sunah Syawal sudah bisa dilakukan. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari dalam bulan Syawal. Berikut ini niat puasa Syawal 

Bolehkah puasa 6 hari Syawal tidak berurutan? Pertanyaan ini sering ditanyakan umat muslim.

SERAMBINEWS.COM - Hari Raya Idul Fitri merupakan waktunya merayakan hari kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh.

Di dalam bulan Syawalnya waktunya menunaikan puasa enam hari.

Menurut ulama menunaikan puasa enam keutamaannya seperti berpuasa selama setahun.

Nah, bagaimana tata cara mengerjakannya simak tulisan ini.

Bolehkah puasa 6 hari Syawal tidak berurutan? Pertanyaan ini sering ditanyakan umat muslim.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan simak ulasannya pada artikel berikut. 

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan 6 hari di Bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri. 

Berdasarkan Kalender Hijriyah Indonesia tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama RI, tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 yang sekaligus Hari Raya Idul Fitri. 

Artinya 2 Syawal 1446 H jatuh pada Selasa, 2 April 2025 sekaligus menjadi waktu umat muslim bisa melaksanakan Puasa Syawal 2025/1446 H. 

Batas akhir bulan Syawal adalah Senin, 28 April 2025.

Lantas Bolehkah Puasa 6 Hari Syawal Tidak Berurutan?

Pendakwah Ustadz Abdul Somad atau UAS menjelaskan cara pengerjaan puasa enam hari di bulan Syawal, seperti dikutip dari BanjarmasinPost. 

Kendati hukumnya tidak wajib, disampaikan UAS, puasa Syawal yang dihukumi sunnah penting dilaksanakan umat Islam usai bulan Ramadhan.

Adapun pelaksanaan Puasa Syawal, Ustadz Abdul Somad menuturkan boleh dilakukan secara berurutan maupun terpisah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved