Berita Banda Aceh

Soal Dinas Ekonomi Kreatif, Ampon Man: Pemerintah Aceh Akan Sesuaikan dengan Kementerian Ekraf

Sejumlah pihak mendesak Pemerintah Aceh segera membentuk Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk menyesuaikan dengan keberadaan Kementerian Ekraf. 

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
HADIRI PELANTIKAN – Jubir Mualem-Dek Fadh, Teuku Kamaruzzaman alias Ampon Man saat menghadiri pelantikan kepala daerah serentak di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Ampon Man: Pemerintah Aceh Akan Sesuaikan dengan Kementerian Yang Telah Terbentuk 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sejumlah pihak mendesak Pemerintah Aceh segera membentuk Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk menyesuaikan dengan keberadaan Kementerian Ekraf. 

Juru Bicara Mualem, Teuku Kamaruzzaman atau lebih akrab dikenal Ampon Man mengatakan bahwa Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh akan menyesuaikan organisasi dan tata kelola Pemerintahan Aceh dengan kementerian dan lembaga yang telah terbentuk dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Untuk maksud ini diperlukan perubahan Qanun Pembentukan dan Susunan Perangkat Aceh, dan untuk maksud ini tentu masih dibutuhkan waktu konsultasi dan komunikasi dengan pihak DPR Aceh untuk melahirkan revisi qanun dimaksud," ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman MAg mengapresiasi Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya yang telah memperjuangkan Aceh sebagai salah satu daerah prioritas pengembangan ekonomi kreatif.

Untuk mendukung program pemerintah pusat, Prof Mujiburrahman meminta Pemerintah Aceh agar segera membentuk lembaga struktural yang fokus membidangi ekonomi kreatif di Aceh.

Hal itu disampaikan Prof Mujiburrahman saat menerima kunjungan Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif Bidang Isu Strategis dan Antarlembaga, Rian Syaf do ruang kerja rektor pada Kamis (3/4/2025).

"UIN Ar-Raniry sangat siap untuk menjadi mitra strategis dan berkolaborasi dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam sektor ini. Kami memiliki sumber daya yang siap untuk mendukung berbagai program Ekraf," kata Rektor. 

Prof Mujiburrahman menyatakan bahwa UIN telah berkontribusi dalam tren kerja kreatif, mulai dari laboratorium sertifikasi halal hingga inkubator kewirausahaan di FEBI.

"Keberadaan lembaga ini penting agar program-program nasional dapat bersinergi dengan daerah dan memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh," tambah Konsultan Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat ini.

Sementara Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif Rian Syaf menyebutkan bahwa Aceh termasuk dalam 15 wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional. Aceh memiliki potensi besar yang dapat menjadi penggerak ekonomi lokal dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sesuai arahan Menteri Ekraf, pengembangan ekonomi kreatif di Aceh menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi. Kami percaya bahwa potensi di daerah bisa dioptimalkan," ujar nya. 
Rian menyatakan, Presiden Prabowo menganggap Ekraf sangat penting. Sehingga dibentuk kementerian khusus, plus ditambah badannya yaitu Kementerian/Badan Ekonomi Kreatif.

"Pak Menteri Riefky juga sudah menunjukkan keseriusan dan komitmen, berhasil memperjuangkan Aceh masuk 15 Provinsi Prioritas Pengembangan Ekraf."(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved