Breaking News

Kajian Islam

Tata Cara Shalat Istikharah Lengkap Doanya, Panduan Meminta Petunjuk Allah dalam Mengambil Keputusan

Shalat Istikharah biasanya dilakukan sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup, seperti menikah, memilih pekerjaan, memulai usaha, atau lainnya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
Chat GPT
DOA - Ilustrasi berdoa seusai shalat istikharah. Shalat Istikharah adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan ketika menghadapi pilihan penting dalam hidup. Misalnya pernikahan, pekerjaan, atau keputusan besar lainnya. 

Sebab, itu merupakan waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa. 

Baca juga: Niat Shalat Istikharah dan Bacalah Doa Khusus Ini: Niscaya Allah Menggerakan Hati Tentukan Pilihan

Shalat istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat, diawali dengan niat

Tata caranya:

1. Wudhu

Berwudhu seperti biasa, sama halnya saat melakukan ibadah lainnya.

2. Niat

Lafazkan niat menunaikan shalat Istikharah untuk keputusan tertentu yang memerlukan petunjuk Allah.

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.    

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.” 

2. Lakukan Shalat Dua Rakaat

Lakukan shalat dua rakaat seperti shalat sunnah biasa. Mulai dari takbiratul ihram hingga tasyahud akhir.

Dijelaskan Imam al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumiddin, pada rakaat pertama disunnahkan membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Kafirun.

Sementara pada rakaat kedua membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlash. 

3. Bacalah Doa Khusus

Setelah menyelesaikan dua rakaat, bacalah doa khusus (permohonan) Istikharah.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ  


Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb.

Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî.

Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. 

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.    

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved