Breaking News

Berita Aceh Timur

Warga di Dua Kecamatan di Aceh Timur Desak Perbaikan Jaringan Telekomunikasi

“Kalau pun ada sinyal, cuma satu bar. Itu pun nggak bisa dipakai buat apa-apa,” keluh Amad, warga Alue Gadeng, Selasa (9/4/2025).

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nurul Hayati
Axios
Ilustrasi jaringan 

“Kalau pun ada sinyal, cuma satu bar. Itu pun nggak bisa dipakai buat apa-apa,” keluh Amad, warga Alue Gadeng, Selasa (9/4/2025).

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Warga di dua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, yakni Kecamatan Rantau Seulamat dan Birem Bayeun, mengeluhkan lemahnya jaringan telekomunikasi yang sudah berlangsung selama puluhan tahun tanpa ada perbaikan berarti, Rabu (9/4/2025).

Sejumlah Gampongdi Kecamatan Rantau Seulamat seperti Simpang Aneuh, Simpang Peut, Alue Punti, dan sekitarnya, hingga kini masih belum terjangkau layanan telepon maupun internet yang memadai.

Padahal, permukiman tersebut tidak berada jauh dari jalur lintas nasional yang seharusnya memudahkan akses infrastruktur.

Kondisi serupa juga dialami warga di Desa Alue Gadeng, Paya Bili Satu, Paya Bili Dua, dan Alue Teh di Kecamatan Birem Bayeun.

Di wilayah tersebut, sinyal internet kerap hilang timbul dan hanya menampilkan satu bar sinyal—bahkan sering kali hilang total.

“Kalau pun ada sinyal, cuma satu bar. Itu pun nggak bisa dipakai buat apa-apa,” keluh Amad, warga Alue Gadeng, Selasa (9/4/2025).

Ia menuturkan bahwa anaknya sering kesulitan mengerjakan tugas sekolah karena harus mencari tempat yang lebih tinggi atau pergi ke desa tetangga demi mendapatkan sinyal.

Baca juga: MIRIS, Murid SD Ujian Dari Atas Bukit Karena di Sekolah tak Ada Sinyal Internet

Meski anak-anak di gampong tersebut masih bisa ke menjangkau akses ke sekolah, akses internet tetap dibutuhkan untuk mencari informasi tambahan, menyelesaikan tugas, serta berkomunikasi dengan guru dan teman.

Di era digital ini, koneksi internet yang stabil menjadi kebutuhan penting, bukan lagi kemewahan.

Tak hanya sektor pendidikan yang terdampak, aktivitas harian warga pun ikut terganggu.

Komunikasi melalui aplikasi pesan instan dan media sosial terbatas, sementara akses ke layanan perbankan digital dan informasi publik pun nyaris tidak bisa dilakukan.

Warga berharap pemerintah dan penyedia layanan telekomunikasi segera turun tangan untuk membangun infrastruktur jaringan yang layak.

“Kami nggak minta yang muluk-muluk, cuma sinyal yang stabil biar bisa belajar dan komunikasi lancar,” tambah Amad.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak penyedia layanan telekomunikasi terkait persoalan jaringan di wilayah tersebut.(*)

Baca juga: Mudik Lancar dengan Google Maps Offline, Nggak Takut Kehabisan Kuota Internet atau Hilang Sinyal!

 

 

 

 

 

 

 


 

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved